AKSI / PERAN IBU TANAMKAN NILAI INTEGRITAS PADA ANAK
SOSOK ibu memegang berbagai peran penting dalam keluarga. Ia adalah sekolah pertama bagi anak-anak; mendidik anak-anaknya tentang adab, normal, dan lain-lain.
Di sisi lain, ibu juga seorang “menteri keuangan” keluarga serta penjaga kebutuhan rumah tangga. Ibu juga “perawat keluarga” ketika ada yang sakit. Sewajarnya ia disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”.
Ibu yang memiliki peranan cukup penting dalam keluarga dapat membantu anak menerapkan nilai-nilai integritas tersebut dengan beberapa cara berikut:
Mengajarkan berani
Berani bukan berarti tidak takut. Menurut psikolog klinis Eileen Kennedy Moore, mendefinisikan kata berani seperti itu kepada anak-anak justru mencegah mereka menjadi pemberani. Untuk menjadi berani, anak-anak perlu belajar menoleransi rasa takutnya dan tidak menahan dirinya melakukan sesuatu.
Setiap anak berbeda-beda, cara mendidiknya pun butuh kesabaran dan strategi tertentu. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak menjadi lebih berani:
- Mencontohkan cara merespons sesuatu dengan tenang saat mereka menghadapi situasi yang tak nyaman.
- Memompa rasa kepercayaan diri dan semangatnya untuk menaklukkan rasa takut.
- Apabila anak bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang menurut orangtua tidak terlalu berbahaya, cobalah untuk menerima perasaannya dan jangan mematahkannya.
- Ketika anak merasa takut, tanyakan apa penyebabnya. Lalu, beri penjelasan yang mudah dipahaminya, bahwa hal itu tidak perlu ditakuti.
- Hindari memarahi anak di depan umum karena dapat berdampak pada psikologisnya. Bisa saja mereka malu dengan perbuatannya yang sebenarnya masih tergolong wajar.
Baca juga:
Menanamkan adil
Adil seringkali diartikan tidak memihak pada siapa pun dan bertindak secara objektif atas nama kebenaran. Aristoteles dalam buku Etika Nichomachea menyebut adil adalah memberikan sesuatu pada orang lain sesuai dengan apa yang sudah menjadi haknya, tidak terlalu banyak maupun sedikit.
Sangat penting sekali menanamkan sikap adil pada anak sedari dini. Meski tidak mudah mengajarkannya, sikap adil ini harus tetap diajarkan supaya anak. Berikut beberapa cara mengajarkan sikap adil kepada si kecil:
- Orangtua harus memberikan alasan yang dipahami anak-anak ketika harus melarang sesuatu. Buatlah mereka mengerti dengan mudah mengapa tindakan itu tidak boleh dilakukan.
- Contohkan rasa empati atau peduli dengan cara menanyakan tentang perasaannya ketika kondisinya sedang tidak baik. Bersedekah, menolong teman yang terjatuh, atau orang lain yang kesusahan adalah bagian dari cara belajar berempati.
- Berikan ruang pada anak mengekspresikan perasaannya sehingga membantu melatihnya mengatasi emosi secara mandiri.
- Tunjukkan sebuah pelajaran hidup yang berharga, terutama ketika mereka protes tentang perasaan ketidakadilan.
- Orangtua jangan berlaku pilih kasih kepada anak-anaknya, harus diperlakukan sama secara proporsional.
Menanamkan nilai-nilai integritas pada anak sejak dini artinya orangtua sedang menyiapkan dan mencetak aset bangsa yang tak ternilai harganya untuk masa depan. Anak-anak yang telah memahami dan mengamalkan perilaku jujur, berani, adil, mandiri, dan lainnya diharapkan mampu menghindarkan diri mereka dari perilaku tercela atau koruptif.
Anda bisa mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti antikorupsi melalui medium kreatif, seperti cerita bergambar (cergam), komik, film, dan lain-lain. Di situsweb ACLC KPK, Anda bisa mengakses materi-materi menarik tentang nilai integritas di kanal Pustaka, seperti Peternakan Kakek Tulus, Tunas Integritas: Byur, Si Kumbi Anak Jujur, dan lain-lain.