Perjalanan Manggazali, Mendongeng untuk Negeri yang Antikorupsi

AKSI / PERJALANAN MANGGAZALI, MENDONGENG UNTUK NEGERI YANG ANTIKORUPSI

06 FEBRUARI 2023

Siapa pun yang pernah menyaksikan Manggazali memberi penyuluhan, akan mendapati banyak energi positif keluar dari dirinya. Perawakannya yang besar membuat tingkah pria asal Makassar ini lucu dan unik. Senyum tak pernah hilang dari wajahnya ketika membacakan dongeng tentang kejujuran kepada anak-anak.

Sebelum menjadi Penyuluh Antikorupsi (Paksi) sejak 2018, Manggazali sudah aktif memberikan kelas-kelas literasi di Makassar bersama komunitasnya, #ObatManjur (Orang Hebat Main Jujur). Setelah menjadi Paksi, Manggazali kerap diundang KPK untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan antikorupsi atau sebagai asesor sertifikasi Paksi di berbagai wilayah Indonesia. Terakhir pada tahun lalu, dia menjadi asesor Paksi di Jayapura, Papua.

Pria 37 tahun ini juga sering diminta Paksi lainnya untuk mengisi materi-materi antikorupsi dengan dongeng atau boardgame di daerah mereka. Dongeng dan boardgame memang telah menjadi ciri khas Manggazali ketika menyuluh antikorupsi. Berkat tekun menggunakan metode, dia dianugerahi penghargaan Paksi Terkreatif oleh KPK pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 lalu di Jakarta.

Awal menjadi Paksi merupakan perjuangan tersendiri bagi Manggazali. Ketika itu dia dan kawan-kawannya dari #ObatManjur memutuskan mengikuti sertifikasi Paksi di Gedung KPK. Masalahnya, perjalanan ke Jakarta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akhirnya, mereka memutuskan mencari ongkos dengan berjualan keripik.

"Teman-teman #ObatManjur ingin sekali mengikuti sertifikasi. Akhirnya, kami jualan keripik untuk ongkos pesawat dan penginapan di Jakarta. Semua ini kami lakukan didasarkan semangat kerelawanan yang tinggi," kata Manggazali kepada ACLC.

Akhirnya, kerja keras itu membuahkan hasil. Dengan uang penjualan keripik, ditambah tabungan pribadi, mereka berangkat ke Jakarta. Sayangnya, tidak semua anggota #ObatManjur berhasil dinyatakan kompeten dalam sertifikasi Paksi.

"Dari 10 orang yang berangkat ke Jakarta, 5 orang dinyatakan kompeten, sisanya belum," kata lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Bertahun-tahun menjadi Paksi telah berhasil mengubah hidup Manggazali. Kini dia lebih menjaga diri, terutama dalam hal kejujuran dan kedisiplinan. Pasalnya, kini dia dituntut untuk menjadi teladan bagi masyarakat, setidak-tidaknya bagi keluarga dan teman-temannya.

"Semua harus dimulai dari kita sendiri sebagai role model. Pelan-pelan teman-teman akan melihatnya, walau sedikit ada resistensi. Saya jadikan ini sebagai ibadah," ujar Manggazali.

Kian Berdaya saat Menjadi Paksi

Sebelum menjadi Paksi, Manggazali sudah sangat aktif terlibat dalam kegiatan kampanye dan edukasi dengan bercerita dan berdongeng ke sekolah-sekolah di Makassar bersama #Obatmanjur. Dengan menjadi Paksi, kegiatannya semakin padat terutama karena dia tergabung di berbagai komunitas.

Salah satunya, dia tergabung di komunitas Paksi pendongeng, YaPyYaPo. Dengan piawai, Manggazali membacakan dongeng yang menarik namun sarat nilai antikorupsi kepada anak-anak, baik secara luring di Makassar maupun secara daring kepada anak-anak di seluruh Indonesia dalam kegiatan kolaborasi antarforum Paksi.

"Kami menyuluh menggunakan media yang telah disediakan KPK, di antaranya dongeng seperti kisah-kisah Si Kumbi Anak Jujur," kata Manggazali.

Selain dongeng, Manggazali juga menggunakan boardgame atau papan permainan untuk mengajarkan antikorupsi dengan cara yang menyenangkan. Menurut dia, ini adalah metode yang tidak biasa namun ampuh untuk menyampaikan isu antikorupsi.

"Di bayangan masyarakat, penyuluhan antikorupsi itu soal teori dan undang-undang, membosankan. Kami ingin bergerak dengan cara yang kreatif sehingga membuat mereka tidak merasa digurui. Salah satunya lewat dongeng, boardgame, atau puisi yang kami percaya menjadi media yang efektif untuk pesan antikorupsi," kata Manggazali.

Metode boardgame, lanjut dia, ternyata tidak hanya diminati oleh anak-anak dan remaja tetapi juga orang dewasa. Hal ini dibuktikannya ketika menyuluh dengan boardgame Terajana kepada pegawai Kementerian Keuangan Makassar.

"Ternyata mereka sangat antusias sekali. Karena biasanya hanya webinar, sekarang kami ajak main sehingga memberikan pengalaman yang berbeda," ujar Manggazali.

Tips Mendongeng dari Manggazali

Manggazali mengatakan semua orang pada dasarnya bisa mendongeng, kuncinya ada di penyampaiannya. Seorang pendongeng harus memerhatikan ekspresi, intonasi, dan mengoptimalkan berbagai alat bantu dalam menyampaikan cerita.

"Pendongeng harus merasa nyaman dan leluasa ketika menggunakan intonasinya, tidak tertekan, sehingga warna suara bisa keluar," kata Manggazali.

Selain itu, pendongeng juga harus percaya diri dan berusaha menghilangkan kekhawatiran. Caranya adalah bercerita apa adanya serta menguasai cerita yang akan disampaikan.

"Yang bikin degdegan jika tidak menguasai ceritanya. Dengan menguasai cerita, kita akan nyaman dalam menceritakannya. Tipsnya adalah menguasai cerita, bukan menghafal," kata Manggazali.

Selain itu, seorang Penyuluh Antikorupsi harus terlihat antusias saat menyampaikan penyuluhannya. Antusiasme itu akan mengeluarkan energi-energi positif yang akan dirasakan juga oleh audiens.

"Nikmati setiap sesinya, jangan sampai grogi. Jika emosi kita negatif, maka orang-orang akan menjadi negatif pula," ujar Manggazali.

Manggazali adalah satu dari 2.600 lebih Paksi tersertifikasi LSP KPK yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berasal dari berbagai latar belakang dan usia, Paksi telah menjadi mitra KPK dalam penyebaran nilai antikorupsi di Indonesia.

Pendidikan antikorupsi telah menjadi satu dari tiga strategi utama pemberantasan korupsi KPK selain pencegahan dan penindakan. Misi ini mustahil tercapai jika dilakukan KPK bergerak seorang diri, sehingga peran Paksi cukup penting.

"Paksi adalah belahan jiwanya KPK. Saya berharap kawan-kawan Paksi sadar akan kehadiran mereka sebagai agen yang berkompetensi menyebarkan nilai antikorupsi di lingkungannya masing-masing. Semoga Paksi bisa memberikan sumbangsih besar untuk menuju Indonesia bebas korupsi," ujar Manggazali.