Baca dan buku adalah “koin peradaban”, siapa suka baca, dialah pemegang kunci pengetahuan.
Bambang Widjojanto
Wakil Ketua KPK 2011-2015.
PILIH baca atau ponsel cerdas? Ditanya begini, anak-anak sekarang pasti memilih ponsel cerdas. Padahal, penggunaan ponsel cerdas oleh anak-anak, lebih-lebih balita, secara tidak terkontrol memiliki efek buruk bagi perkembangan jiwa dan otak mereka.
Oleh karenanya, orangtua sangat perlu mengontrol penggunaan ponsel secara bijak. Salah satu yang harus didorong atau dibudayakan di keluarga adalah budaya membaca.
Membacakan dongeng atau kisah bergambar atau apa pun bentuknya kepada anak di waktu senggang atau sebelum tidur memiliki manfaat yang luar biasa.
Selain memori anak merekam keharmonisan bersama orangtua, kegiatan mendongeng adalah cara efektif menyampaikan pesan kepada anak-anak.
#KawanAksi yang ingin menanamkan nilai-nilai integritas pada anak sejak dini bisa membacakan sejumlah buku dongeng yang diterbitkan oleh KPK RI.
Menyemai literasi integritas dan antikorupsi sejak dini adalah kunci dasar membentuk generasi yang lebih baik di masa depan.
Ada buku lawas yang diterbitkan KPK, tapi masih bagus untuk dibacakan kepada anak-anak sekarang. Buku berjudul
Tunas Integritas: Byur! tersebut terdiri atas lima kisah dengan tokoh berbeda-beda.
Adakah Keranjang Untuk Osyi?
Cerita ini tentang seekor kelinci bernama Osyi. Ia baru saja selesai memanen wortel. Karena jumlahnya banyak, Osyi membutuhkan keranjang untuk membawa wortel-wortel tersebut. Osyi mencoba meminjam pada teman-temannya. Namun, kok tidak ada yang bisa meminjamkan keranjang untuk Osyi, ya? Ada apa ya?
Fufu dan Si Pencuri
Ayah Fufu pulang bersama dengan temannya. Awalnya Fufu takut karena belum pernah bertemu dengan teman ayahnya tersebut. Namun, ternyata temannya itu baik dan bahkan membawakan camilan rumput laut kering koral putih yang sangat disukai Fufu.
Saking bahagianya Fufu menikmati camilan, Fufu sampai lupa menutup pintu sehingga pencuri masuk. Lalu, bagaimana ya reaksi Fufu? Apakah Fufu akan berani melawannya atau hanya bersembunyi karena takut?
BACA:
Hati-Hati Bimo
Bimo ingin sekali makan ikan. Sayang, hujan turun lebat dan arus sungai menjadi deras. Namun, Bimo merasa dia mampu mengatasi masalah tersebut karena sudah besar.
“Aku tidak takut,” gumam Bimo.
“Aku beruang pemberani. Arus sungai tidak akan menghalangiku bersenang-senang."
Bimo pun memaksakan diri untuk menerjang arus yang deras. Berhasilkah Bimo mendapatkan ikan yang dia inginkan?
Permen Adik
Terkisahlah tiga ekor kucing kakak beradik. Suatu kali, sang kakak melihat ada permen warna-warni di meja. Ia tahu itu permen adiknya. Pasti enak rasanya, gumam sang kakak. “Kalau cuma diambil satu, tentu adik tak tahu.”
Apakah sang kakak kucing mengambil permen warna-warni itu?
Kue Santan Kenari
Besok adalah hari ulang tahun Ratu Tutu Payi. Ma Tupuan diberikan tugas membuat kue santan kenari yang merupakan kue kesukaan Ratu Tutu Payi. Tulitel, anak Ma Tupuan, juga sangat suka kue tersebut dan berjanji akan membantu ibunya.
Namun, saat sedang membuat kue Ma Tupuan tiba-tiba sakit dan harus ke klinik. Ma Tupuan berpesan pada Tulitel agar mengaduk kuah santan terus menerus hingga mendidih dan kemudian pergi.
Tulitel melakukan tugasnya dengan baik, tetapi lama kelamaan tangannya mulai pegal. Apalagi Tumara, teman Tulitel, memanggil dari luar dan mengajaknya pergi mengikuti lomba petik kenari.
Bagaimana ya pilihan Tulitel, apakah tetap melaksanakan tugasnya atau memilih pergi dengan Tumara?
Dari kelima cerita di atas, #KawanAksi bisa mengajarkan berbagai hal pada anak. Inilah beberapa di antaranya:
Mengenalkan jenis hewan
Dalam buku cerita bergambar ini, semua tokohnya menggunakan karakter hewan. Seperti Osyi seekor kelinci, Bimo seekor beruang, Fufu seekor ikan buntal, dan masih banyak lagi. Jadi, sambil bercerita pada anak, #KawanAksi juga bisa sambil memperkenalkan beragam jenis hewan tersebut ke anak.
Pentingnya integritas
Inilah manfaat utama dari buku cerita bergambar ini, yaitu mengajarkan anak pentingnya memiliki nilai integritas dalam diri dengan cara yang menyenangkan. Beberapa nilai integritas yang diajarkan, yaitu, jujur, tanggung jawab, berani, dan disiplin.
Dalam buku cerita ini, anak akan ditunjukkan secara langsung apa yang akan terjadi ketika mereka tidak memiliki nilai integritas dalam dirinya.
Dalam beberapa tahun ke depan, anak-anak yang akan menjadi generasi penerus untuk memajukan negara ini. Tidak peduli apa profesinya, menanamkan nilai integritas sejak dini akan membuatnya terbiasa melakukan segala sesuatu dengan cara yang benar. Kebiasaan baik ini dapat menciptakan generasi emas yang antikorupsi di masa depan.
Selain melalui buku
Tunas Integritas: Byur, #KawanAksi juga bisa mendapatkan buku edukasi lain untuk menanamkan
nilai integritas pada anak.
#KawanAksi bisa menyesuaikan buku pendidikan antikorupsi dengan usia anak agar proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan efektif.[*]