Mengatasi Korupsi dengan Cara-cara yang Luar Biasa
Karena korupsi kejahatan yang luar biasa, maka diperlukan juga cara-cara yang luar biasa untuk mengatasinya. Edi mengatakan cara yang luar biasa untuk mengatasi korupsi membutuhkan political will dari pemerintah. Pembentukan KPK sendiri adalah wujud dari upaya luar biasa pemerintah dalam memberantas korupsi.
"Awal pembentukan KPK di tahun 2002 beranjak dari semangat pasca reformasi yang merupakan kehendak rakyat. Agenda utamanya adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih baik dengan mengatasi korupsi yang merajalela di semua sektor," kata Edi.
Ribuan kasus korupsi telah ditangani oleh KPK sejak awal pembentukannya hingga saat ini. Para pelaku korupsi yang ditangkap KPK tidak jarang adalah figur-figur penting di pemerintahan, mulai dari gubernur hingga menteri. KPK juga terus meningkatkan mutu pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi dengan memperkaya instrumen penyelidikan. Edi mengatakan, KPK telah membangun unit digital forensik dan lab barang bukti elektronik.
"KPK sekarang juga sedang membangun unit akuntansi forensik sehingga memiliki kemandirian dalam penghitungan kerugian negara dalam kasus tindak pidana korupsi," kata Edi.
Berbagai terobosan hukum juga dilakukan oleh KPK, di antaranya pembuktian terbalik pada kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) atau operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku korupsi. "Yang khas dari KPK adalah OTT yaitu penangkapan yang dilakukan sesaat setelah terjadi penyerahan uang dari penyuap kepada pejabat publik. OTT dilakukan dengan berbagai instrumen teknologi dan sumber daya penyidik dan penyelidik di lapangan," kata Edi.
Selain penindakan, upaya luar biasa lainnya oleh KPK adalah memberikan penyadaran kepada publik terkait bahaya korupsi. Wuryono Prakoso, Kepala Satuan Tugas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, mengatakan edukasi antikorupsi adalah bagian dari Trisula Antikorupsi, strategi pemberantasan korupsi.
"Upaya luar biasa KPK adalah menyadarkan publik secara luas bahwa dampak korupsi terjadi kepada kita semua. Kita semua adalah korban dari korupsi," kata Wuryono.
Wuryono mengatakan, strategi Trisula Antikorupsi yang terdiri dari pendidikan, pencegahan, dan penindakan juga dianut oleh beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Hong Kong, China. Di kedua negara tersebut, strategi ini berhasil mengurangi tingkat korupsi.
Menggunakan strategi Trisula, KPK ingin melibatkan masyarakat untuk ambil peranan dalam pemberantasan korupsi. Masyarakat yang berintegritas dan melek pengetahuan korupsi akan membuat kejahatan ini lebih mudah dibasmi.
"Berbagai strategi ini baru akan berhasil jika ada partisipasi publik secara luas. Jika itu dicapai, maka kejahatan luar biasa ini bisa dilibas," kata Wuryono.