Kisah ini adalah salah satu pilihan integritas dalam cerpen interaktif “Seri Pilihan Integritas - Biaya Pengobatan Sang Hakim”.
Dalam kegamangan Suyudi, terngiang ucapan dokter spesialis mata, “Ketajaman penglihatan Bapak terus menurun. Jika dibiarkan, dalam kurun lima tahun ke depan, ketajaman penglihatan Bapak bisa turun sebanyak 40 persen.”
“Ini adalah kesempatan bagiku. Tapi, …” Suyudi mencoba menepiskan ketakutan yang berkelebat dalam hatinya. Akhirnya, ia hanya mengingat pandangan matanya yang kian hari bertambah buram, mengingat dana yang dibutuhkan, dan mengingat cara yang menurutnya aman untuk dilakukan.
“Baiklah, saya terima!” Genggaman tangannya bertambah kuat, menekan lengan kursi yang didudukinya.
Roy sang pengacara menyeringai. Ia berdiri dan kembali duduk di sofa.
“Besok mereka transfer uangnya ya, Pak.”
“Tidak usah. Kita bertemu saja di rest area KM 57 Tol Cikampek. Anda bawa uangnya menggunakan mobil minibus putih dengan seri yang persis saya miliki. Kita tukar kunci mobil. Besok ya.., jam 11 siang di depan restoran ayam goreng siap saji. Saya akan duduk makan di depan kasir pembayaran.”
“Hm.., ide yang sangat menarik, Pak. Segera saya sampaikan kepada pihak Pak Didin.”
***
Pada hari yang dijanjikan, Suyudi memacu kendaraannya menuju rest area KM 57 Tol Cikampek. Ia lalu masuk ke restoran ayam siap saji dan memesan menu makanannya. Degup jantungnya mengencang saat melihat seseorang berjaket kulit cokelat turun dari minibus yang serupa dengan mobilnya dan menuju ke mejanya. Waktu mendekati pukul 11 siang.
“Pak Suyudi...” Orang itu menghampiri Suyudi dan menjabat tangannya sembari memberikan kunci mobil. “Ini amanat dari Pak Didin dan keluarga. Mereka titip salam, semoga lancar pengobatannya ya, Pak.”
“Iya. Terima kasih,” jawab Suyudi dengan suara terdengar berat tertahan. Suyudi segera memberikan kunci milikinya.
“Mobil kita tukar lagi besok. Tidak usah bersama Bapak lagi. Titipkan kepada orang lain saja untuk mengendarainya. Saya permisi, Pak.” Orang itu menyalami Suyudi kembali, segera menaiki mobil Suyudi dan menghilang meninggalkan rest area.
***