Tips Membuat Skenario dan Film
Rahabi Mandra dan Rai kebanjiran pertanyaan dari pengunjung tentang bagaimana membuat skenario dan film yang baik. Untuk para pembuat film pemula, Rahabi memberikan tips agar memperbanyak karya, terus membuat film untuk menyuarakan persoalan sosial namun dengan cara yang menghibur.
"Bikin film itu seperti olahraga, semakin sering, maka semakin jago. Semakin sering membuat film, maka akan semakin terbiasa dengan masalah-masalah (pembuatan film) di hadapan kita," kata asisten sutradara film "Habibi & Ainun" ini.
Rai, sementara itu, memberikan tips untuk membentuk skenario yang baik. Salah satunya adalah dengan mematangkan ide dan gagasan inti atau logline dari film tersebut.
"Yang terpenting adalah idenya harus 'bulat', kita harus tahu garis besar hal yang ingin diceritakan. Kalau kita tidak memiliki kerangka logline itu, kita tidak akan bisa menyusun yang lain," ujar Rai.
Para pengunjung gembira dengan acara Movie Day kali ini. Salah satunya adalah Irfan Wahid, dosen antropologi IAIN Palangkaraya, yang mengaku akan mendorong para mahasiswanya untuk juga memproduksi film-film antikorupsi dan ikut dalam ACFFEST 2022.
"Acaranya menggugah sekali, khususnya kami di Kalteng yang perlu sekali melihat gerakan sosialisasi antikorupsi. Selama ini korupsi kami lihat cuma ada di Jakarta, padahal awareness-nya juga bisa dibangun kepada masyarakat Kalteng," kata Irfan.
Para Penyuluh Antikorupsi (Paksi) Palangkaraya yang juga turut hadir dalam acara ini mengatakan akan menjalin kolaborasi dengan para sineas untuk sosialisasi antikorupsi. "Media film efektif sekali dalam sosialisasi, karena tadi saja banyak mahasiswa dan pelajar yang menjadi tertarik pada antikorupsi," kata Paksi Palangkaraya, Bobby Hartadhy Toeweh.