AKSI / CARA AMPUH PAKSI KOLABORASIKAN PENYULUHAN DAN NOBAR FILM ANTIKORUPSI
Penyuluh Antikorupsi atau Paksi dituntut menggali kreativitas untuk memberikan edukasi antikorupsi yang tidak membosankan. Salah satunya dengan cara menyelipkan acara nonton bareng alias nobar di tengah-tengah penyuluhan antikorupsi.
Cara ini dilakukan oleh komunitas PAK SUFI atau Penyuluh Antikorupsi Sinergi Untuk Film Integritas. Berdiri sejak 2021, PAK SUFI beranggotakan para Paksi pecinta film. Namun, bukan film sembarangan melainkan yang mengandung tema-tema integritas dan antikorupsi.
Beruntung, KPK setiap tahunnya mengadakan Anticorruption Film Festival atau ACFFEST yang menghasilkan karya-karya film antikorupsi. Film-film ACCFEST yang bisa diakses bebas di akun Youtube ACLC KPK kerap digunakan sebagai sarana penyuluhan oleh PAK SUFI. Seperti pada kegiatan penyuluhan di PT Taspen pada Selasa, 7 Maret 2023, lalu.
Dalam acara bertajuk “Compliance Movie Day”, PAK SUFI memberikan penyuluhan antikorupsi sembari menonton film di kantor pusat PT Taspen, Cempaka Putih, Jakarta. Dengan menciptakan suasana santai sambil lesehan, PAK SUFI mengajak lebih dari 40 pegawai Taspen diskusi antikorupsi sambil nonton film.
"Dalam kegiatan itu, kami membagikan pengetahuan tentang tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi, sebagai akar korupsi," kata Diana Handayani, ketua PAK SUFI dalam perbincangan dengan ACLC.
"Kami juga memberi pengetahuan soal cara membedakan gratifikasi, suap, pemerasan dan pelicin. Juga bagaimana membentengi diri dengan nilai-nilai integritas dan antikorupsi," lanjut Diana.
Nenong Fauziah Dasuki, Ketua Hubungan Eksternal PAK SUFI, mengatakan dalam acara yang diikuti juga oleh jajaran pimpinan divisi compliance Taspen tersebut diputarkan dua film, yaitu One Second dan Selamat Siang Risa. Kedua film ini mengangkat tema dilema integritas, kegalauan ketika seseorang dihadapkan pada korupsi yang ada di depan mata.
"Film ini menjadi media edukasi yang efektif dan tidak berkesan menggurui, serta bisa menciptakan pembelajaran yang fun," kata Nenong.
Film tersebut juga menjadi pemantik diskusi yang ampuh mengenai materi-materi antikorupsi yang telah diberikan. Nenong mengatakan, dengan penggambaran situasi melalui film, para peserta menjadi lebih paham mengenai gratifikasi dan tindak pidana korupsi, khususnya yang terkait dengan tugas-tugas mereka.
"Hal ini terlihat dari diskusi yang dilakukan setelah mereka menonton film yang dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi pendalaman," kata Nenong.
Tidak hanya PAK SUFI, penyuluhan melalui film juga dilakukan oleh Forum Paksi Jawa Tengah atau KomPAK Jateng. Diselenggarakan di Klaten pada 7-9 Maret 2023, penyuluhan oleh KomPAK Jateng diikuti oleh 40 peserta dari 26 Rintisan Sekolah Berintegritas.
Intan Hestika Dhesi Ariani dari KomPAK Jateng mengatakan film adalah media yang fleksibel dan menyenangkan untuk relaksasi saat pelatihan, istirahat, atau sambil menginsersi ke alam bawah sadar peserta. Ada empat film yang mereka gunakan dalam kegiatan tersebut, yaitu [PSA] sebuah Keputusan, Rapor, Unbaedah, dan Awas Ada Ujian.
"Film ini kami gunakan sebagai bridging antar sesi dan menajamkan subtansi, misal saat sesi pengelolaan dana pendidikan yang dibawakan oleh inspektorat menuju Sesi Pungutan Liar Kanit Tipikor polres klaten, maupun sebagai bridging antar sesi lainnya dan ice breaking," kata Intan.