MERAYAKAN hari ulang tahun ke-78 Republik Indonesia bisa dengan berbagai cara. Salah satunya, #KawanAksi bisa menonton sejumlah film antikorupsi yang menarik. Karena melalui film, seseorang bisa mempelajari karakter-karakter baik yang disuguhkan.
Bagaimanapun, film merupakan laboratorium pendidikan nonformal yang bisa mempengaruhi dan membentuk budaya kehidupan masyarakat sehari-hari melalui kisah yang ditampilkan, tulis Alex Sobur dalam Film dan Konstruksi Sosial.
Di bawah ini, terdapat tiga film yang membawa pesan tentang sikap berani. Berani adalah salah satu sikap yang dimiliki seorang pahlawan. Karena sikap inilah, mereka berjasa mengusir penjajah hingga Indonesia merdeka.
Apakah sikap pemberani ini ujug-ujug terbentuk?
Secara leksikal (makna kamus), berani berarti tidak takut hadapi bahaya atau kesulitan. Orang berani adalah mereka yang tidak gentar, pantang menyerah, memiliki kemantapan hati, dan rasa percaya diri yang tinggi dalam menghadapi setiap kesulitan.
Berdasarkan Modul Integritas untuk Umum, orang pemberani yaitu pribadi yang tidak takut menunjukkan kebenaran dan keadilan. Jika sesuatu yang diyakini tersebut adalah sesuatu yang benar, janganlah takut untuk melakukannya.
Namun, berani bukan berarti tidak memiliki rasa takut. Sikap ini ditempa dari waktu ke waktu. Terbentuk karena kebiasaan, latihan demi latihan. Cara menempa diri menjadi pribadi yang berani, di antaranya:
- Mantap dan tidak goyah dalam menentukan pilihan, antara berbuat dengan sikap berani dan tidak merasa takut
- Tegar menghadapi segala cobaan dan berusaha untuk mengatasinya
- Hadapi dan taklukkan rasa takut untuk menjadi berani
- Percaya diri bahwa keputusan untuk melakukan tindakan berani sudah benar Tidak gentar menghadapi rasa takut untuk melakukan suatu tindakan yang benar Pantang mundur melakukan pekerjaan yang dipilihnya
- Motivasi yang tinggi untuk meniadakan ketakutan dan mengubah ketakutan menjadi suatu yang menyenangkan
Yuk, #KawanAksi belajar tentang keberanian melalui karakter-karakter dalam tiga film antikorupsi di bawah ini.
Rustam dan Anwar adalah kakak beradik dalam sebuah keluarga Sunda yang memiliki tradisi turun-temurun berkaitan dengan ayam peliharaan. Menurut Anwar, setiap laki-laki dalam keluarganya wajib menyembelih ayam jago yang telah mereka pelihara sedari kecil, tega atau tak tega, saat mereka memasuki usia balig.
Konflik dalam keluarga kecil itu muncul ketika Rustam dan Anwar memilih untuk melarikan diri alih-alih menyembelih ayam jago kesayangannya saat keduanya akil balig. Abah, sang ayah, murka dan menganggap kedua anak lelakinya tidak mau patuh pada tradisi keluarga.
Rustam dan Anwar berani “melawan” Abahnya lantaran mereka yakin bahwa ritual aneh itu harus segera dihentikan. Tonton aksi keberanian dan akhir kisah Rustam dan Anwar dalam film Balig.