Menerapkan sistem transparansi dalam organisasi akan memberikan berbagai manfaat bagi organisasi itu sendiri.
Dalam Journal of Management, peneliti Universitas Denver Andrew K. Schnackenberg dan Edward C. Tomlinson mengatakan, sistem transparansi di sebuah organisasi bisa menjadi penentu meningkatnya persepsi kepercayaan secara internal.
Meningkatkan kepercayaan internal
Penilaian kerja terhadap karyawan yang transparan memiliki pengaruh untuk meningkatkan kinerja dan memberikan rasa percaya pada manajemen. Adapun bagi investor, keterbukaan informasi secara menyeluruh dapat membantu mereka menentukan sikap dalam mengambil keputusan.
Investor juga semakin percaya bahwa dalam membagi informasi, organisasi menunjukkan kesediaannya untuk menanggung risiko bersama dan menunjukkan komitmen untuk mencapai keberhasilan bersama, demikian dalam makalahnya bertajuk Organizational Transparency: A New Perspective on Managing Trust in Organization-Stakeholder Relationships.
Mencegah konflik kepentingan
Konflik kepentingan, misalnya, di lingkup organisasi publik, seorang pejabat mengambil keputusan tidak objektif dan imparsial yang mengutamakan kepentingan sendiri atau kelompoknya.
Konflik kepentingan sangat rentan terjadi pada area pengambil keputusan, seperti manajer, pimpinan, dan jabatan lain yang bertugas sebagai pengambil keputusan. Adanya transparansi organisasi akan mencegah terjadinya konflik kepentingan.
Dalam pengadaan barang dan jasa, misalnya, jika tidak ada transparansi, pengambil keputusan bisa langsung memilih pihak yang telah menyuapnya sebagai pemasok barang. Sebaliknua, jika sistem transparansi berjalan, semua orang dalam organisasi bisa memantau pengambilan keputusan.
Mencegah korupsi
Salah satu transparansi di lingkup organisasi publik di Indonesia yaitu informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Melalui laporan ini, masyarakat bisa menilai kekayaan yang dimiliki oleh seorang penyelenggara negara dan membandingkan dengan realitanya.
LHKPN ini dapat membantu masyarakat turut aktif berpartisipasi memberantas korupsi dengan memanfaatkan fasilitas KPK Whistleblower's System. Misalnya, ketika menemukan adanya pejabat yang memiliki gaya hidup mewah dan tidak sesuai dengan harta yang dilaporkan dalam LHKPN, masyarakat bisa melakukan pengaduan sesuai tata cara yang berlaku.
Tidak perlu khawatir soal keamanan data pelapor, KPK akan merahasiakannya. Pengaduan masyarakat adanya dugaan tindak korupsi dapat berpengaruh besar bagi upaya pemberantasan korupsi.
Tantangan dalam Mewujudkan Transparansi
Transparansi organisasi adalah hal positif dan memberi banyak manfaat, tapi untuk mewujudkan organisasi yang ideal tersebut bukan hal mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, di antaranya:
Untuk sebuah informasi, beberapa orang bisa saja memiliki penafsiran yang berbeda. Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman antar anggota. Tidak hanya itu, transparansi juga bisa menimbulkan kesenjangan antarkaryawan. Itulah sebabnya, dalam menyebarluaskan informasi, organisasi tetap harus memilah dengan cermat agar tidak menimbulkan masalah.
Tidak adanya regulasi yang jelas mengenai transparansi ini bisa menjadi kendala utama tidak maksimalnya penerapan sistem transparansi dalam organisasi publik atau swasta, demikian disebutkan dalam Jurnal Kebijakan Pembangunan.
Regulasi yang dimaksud adalah sejauh apa transparansi informasi diberikan, pada siapa saja, dan bagaimana proses transparansi tersebut dilakukan? Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan sosialisasi pada organisasi mengenai regulasi transparansi.
Seperti yang telah disebutkan, transparansi bisa mencegah terjadinya tipikor dalam sebuah organisasi. Namun, bagi anggota organisasi yang terbiasa bekerja tidan berintegritas, perubahan sistem transparan pasti memberikan dampak bagi diri mereka.
Dalam organisasi yang menjadi ‘lahan basah’ korupsi, penerapan transparansi akan mendapatkan penolakan dari internal. Namun, untuk menjadikan organisasi berjalan di jalan yang benar dan berintegritas, perubahan tetap harus dilakukan.
Oleh karenanya, transparansi yang dikuatkan dengan regulasi sangat penting demi kemajuan organisasi dan menciptakan organisasi yang bersih dari korupsi serta berintegritas.[]