Manggazali mengaku optimistis capaian #100 Sesi bisa tercapai hingga akhir bulan ini. Saat ini, pihaknya terus menggenjot promosi agar banyak orang yang ingin bermain.
Dalam setiap sesi, jumlah peserta yang bermain rata-rata 8-10 orang. Sesi bermain disesuaikan dengan kelompok pendaftar. Jika pendaftar adalah perorangan, maka fasilitator akan menyesuaikan dengan kelompok perorangan. Sementara itu, bagi widyaiswara atau Paksi yang ingin bermain game bersama kelompok sasaran sosialisasi, maka akan dibedakan waktu bermainnya. Pada salah satu sesi widyaiswara ini, kata Manggazali, jumlah pemain bisa mencapai 40 orang.
Sejauh ini, “Jumlah orang yang bermain game sudah ratusan orang,” kata Manggazali yang juga aktif dalam Komunitas Paksi Pendongeng, YaPyYaPo.
Dalam memfasilitasi bermain game, Komunitas In Game dibantu oleh KPK, GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH, perusahaan milik Jerman), dan konsultan game Kummara.
Memasuki pekan kedua sejak membuka sesi bermain, Manggazali mengakui banyak pendaftar yang masuk sehingga cukup membuat mereka keteteran untuk mengatur sesi bermain.
Dari tiga game yang dimainkan, game Politrik yang paling banyak dimainkan. “Game ini kan paling relevan dengan kondisi saat ini (menjelang Pemilu 2024, red),” ujarnya.
Manggazali menekankan kegiatan ini sekali lagi bukan sekadar bermain, tapi juga belajar. Maka, ada tiga tahapan dalam bermain. Pertama, pre play. Dalam tahap ini, fasilitator game akan menjelaskan terlebih dulu kepada peserta game tentang tata cara bermain.
Tahap kedua, play. Fasilitator akan membantu peserta untuk mulai bermain dan tahap terakhir, debrief. Di sesi akhir ini, fasilitator akan melakukan refleksi dari pembelajaran.
“Karena sebetulnya (game) ini hanyalah metode belajar. Jadi, core-nya ini bukan bermain,” ujar lelaki asal Makassar ini saat berbincang dengan ACLC KPK, Rabu (22 November 2023).
Pada dasarnya, kata dia, ketika seseorang bermain game sudah dalam kondisi rasa nyaman. Dengan kondisi tersebut, seseorang biasanya tidak ragu untuk berpartisipasi dalam permainan dan diharapkan materi-materi yang disampaikan bisa terserap dengan baik.
“Poinnya di sini adalah belajar dengan menyenangkan,” ujarnya.
Yuk, kita rayakan
Hakordia 2023 dengan pembelajaran integritas dan antikorupsi yang kreatif dan menyenangkan menggunakan metode game-based learning.