Menurut dia, terlibat dalam kegiatan Bus KPK sangat penting bagi rekan-rekan Paksi meski tidak seluruh anggota turut serta.
Karena terkendala domisili, pengurus Paksi Sumbar hanya melibatkan 14 penyuluh antikorupsi. Mereka berasal dari Solok, Padang Pariaman, Tanah Datar, dan Kota Padang.
“Yang terjauh dari Agam dengan jarak tempuh kurang lebih empat jam dengan sepeda motor,” ujarnya.
Master Monita, Sekretaris Paksi Sumbar, menuturkan, kegiatan Bus KPK memiliki pengaruh positif bagi birokrasi pemda dan masyarakat, terutama tentang edukasi nilai-nilai antikorupsi.
Bersama Master Vera, ia mengadakan rapat beberapa kali untuk menyiapkan acara, bagaimana membagi kegiatan, memperkuat kompetensi anggota, seperti mendongeng dan lain-lain.
“Semua (Paksi) dibagi sesuai kompetensi dan tugas masing-masing, karena ada beberapa stan dan agenda padat. Seluruh anggota harus memahami tugas dan fungsinya di setiap titik penugasan,” ujar Master Monita.
Sementara itu, Master Trisna Dewi Busti, yang sehari-hari bekerja di Inspektorat Padang Pariaman, mengatakan, keikutsertaan dirinya dalam Bus KPK memberikan banyak pengalaman.
Ia melihat kekompakan dalam kegiatan ini yang melibatkan berbagai unsur seperti pemda, kampus, sekolah, dan penyuluh antikorupsi.
“Biarpun saya harus bolak balik setiap hari ke tempat kegiatan yaitu di Padang sejauh 33 km (dari rumah), tetapi tidak membuat saya gentar mendampingi dan ikut serta dalam semua kegiatan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Master Yayuk Rahayu, Kepala TK Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) Kota Padang. Menurut dia, kegiatan seperti ini penting untuk mengedukasi nilai-nilai antikorupsi bagi pelajar dari jenjang TK hingga mahasiswa.
Adapun Master Gusmawitri, Guru MIN 8 Agam, mengaku terkesan dengan kegiatan di Payakumbuh dan Padang karena “Memotivasi diri untuk terus menjadi penyuluh antikorupsi,” katanya.
Ia juga menambahkan: “Melalui event ini saya jadi semakin mengetahui bahwa ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai integritas kepada masyarakat bisa berupa sosialisasi, edukasi, pemutaran film pendek, mendongeng maupun melalui permainan board game,” tuturnya.