Nana, anak Dinosaurus, untuk pertama kali pergi sekolah, tapi dirinya takut. Kepada ibunya, ia berpura-puran sakit perut. Sang ibu terus membujuknya dan menawari Nana apakah ingin ke dokter.
Mendengar kata “dokter”, Nana justru memilih berangkat sekolah. Dalam perasaan ketakutannya, Nana tetap ke sekolah. Namun, akhirnya ia bertemu guru dan teman-teman yang baik dan menyenangkan. Ia pun menjadi berani mengajak bermain teman-temannya.
Kak Lia mengatakan, pesan yang disampaikan dari cerita itu ialah terkadang tidak semua anak-anak langsung bisa menikmati kegiatan bersekolah.
“Awalnya takut-takut, tapi setelah bertemu guru dan teman yang baik dan menyenangkan, akhirnya, seperti Nana, memberanikan diri untuk menyapa. Nah, intinya berani,” ujar Kak Lia.
Baik dongeng Diana dan Kak Lia sama-sama membawa pesan yang kuat dan luhur tentang nilai-nilai integritas. Cerita Diana mengenalkan tentang nilai peduli—bagaimana sesama teman bisa saling berbagi dan tolong-menolong. Adapun cerita dari Kak Lia mengajarkan tentang keberanian; berani untuk bisa berkenalan dengan teman dan hal baru.
DIARI adalah program yang dijalankan oleh Komunitas YaPyYaPo. Kegiatan mendongeng ini rutin dijalankan komunitas setiap bulan.
Kak Mangga, pegiat komunitas, menuturkan, YaPyYaPo (Ya Penyuluh Ya Pendongeng) adalah komunitas bagi para penyuluh antikorupsi yang memiliki ketertarikan melakukan penyuluhan antikorupsi menggunakan media kreatif, seperti dongeng.
Dibentuk pada Maret 2021, menjelang Hari Dongeng Internasional, kegiatan DIARI diharapkan mengakomodasi dan memberikan kesempatan para master—sebutan penyuluh antikorupsi (Paksi)—untuk melakukan sosialisasi nilai-nilai integritas melalui dongeng.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi mengenalkan sembilan nilai integritas untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari, antara lain jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras—atau sering disingkat “Jumat Bersepeda KK”.
“DIARI awalnya melalui live Instagram, sejak 2023 kami ganti konsepnya via Zoom dan ditambahkan aktivitas kerajinan (craft),” ujar Kak Mangga.
Di acara itu pula , anak-anak juga diajak bernyanyi bersama. Kak Mangga mengatakan, saat ini belum ada wacana untuk mendongeng secara luring karena anggota komunitas yang tidak di satu daerah.
Melalui kegiatan mendongeng ini, Komunitas YaPyYaPo mengajak masyarakat baik orangtua hingga anak-anak untuk turut berpartisipasi dalam DIARI. Kegiatan ini selain melatih anak-anak untuk tampil berani dan saling berbagi cerita, juga menanamkan nilai-nilai integritas.[]