AKSI / JAMBORE NASIONAL PAKSI DIMULAI, SATUKAN SEMANGAT AKSI ANTIKORUPSI
Jambore Nasional Paksi-API resmi digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (20/5). Jambore ini diadakan untuk menyatukan dan menumbuhkan semangat antikorupsi dari para Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dan Ahli Pembangun Integritas (API) dari seluruh Indonesia.
Acara pembukaan Jambore dilakukan di Plaza Kandri, Gunung Pati, Semarang, dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang diwakili oleh Wawan Wardiana, Plt. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK dan Dian Novianthi, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK.
Gubernur Ganjar dalam sambutannya berharap Jambore Nasional Paksi dapat merumuskan dan merefleksikan berbagai strategi konkret pendidikan dan sosialisasi antikorupsi di Indonesia. Dia juga mengimbau agar Jambore ini jadi ajang saling berbagi antar Paksi tentang upaya pencegahan praktik korupsi di daerah mereka masing-masing.
"Semoga Jambore ini memberikan manfaat, dan bapak-ibu sekalian menjadi penyebar kebaikan dalam menyebarkan integritas," kata Ganjar.
Hal senada disampaikan oleh Wawan Wardiana dalam sambutannya. Selain ajang berbagi, Wawan berharap kegiatan Jambore ini dapat memperkuat semangat kolaborasi para Paksi dalam melaksanakan penyuluhan antikorupsi. Dia juga mengatakan bahwa acara Jambore ini adalah bentuk implementasi pendidikan antikorupsi, satu dari tiga strategi KPK yang dikenal dengan nama Trisula Pemberantasan Korupsi.
Dalam kesempatan tersebut, Wawan berterima kasih kepada para Paksi dan API yang turut berperan serta dalam upaya menciptakan Indonesia yang bebas dari korupsi melalui bidang pendidikan.
"Saat ini sudah ada 2.248 Paksi dan 274 API di seluruh Indonesia, mudah-mudahan akan terus bertambah jumlahnya, sehingga tugas KPK bersama bapak-ibu sekalian sebagai Paksi bisa mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan bebas dari korupsi," ujar Wawan.
Acara Jambore Nasional Paksi akan diadakan selama tiga hari mulai Jumat (20/5) hingga Minggu (22/5) di Semarang. Kunto Nugroho, Pembimbing Komunitas Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jateng sebagai penyelenggara Jambore, mengatakan acara tersebut akan diikuti oleh 152 peserta yang berasal dari 40 forum komunitas Paksi se-Indonesia.
Berbagai kegiatan akan dilakukan pada Jambore tersebut, kata Kunto. Salah satu agenda telah dilakukan pada Kamis (19/5) adalah Pendidikan Integritas Antikorupsi yang diikuti 1.200 kepala sekolah SLTA negeri dan swasta Jawa Tengah dengan Gubernur Ganjar sebagai keynote speaker.
Acara lainnya, lanjut Kunto, adalah Sarasehan Cegah Korupsi, yang akan diikuti oleh Inspektur Provinsi – Paksi dan Korsupgah se-Indonesia, jelajah desa untuk edukasi dan unjuk aksi Paksi, serta berbagai gelaran seni dan budaya.
"Jambore ini bertujuan untuk membangun learning competition dan kolaborasi aksi antar komunitas Paksi dan API se-Indonesia, serta meningkatkan dukungan dan aksi kolaborasi pembangunan integritas dan pencegahan korupsi kepada pemangku kebijakan-stakeholder di daerah," kata Kunto.
Penanggung jawab Jambore Paksi sekaligus Ketua Kompak Jateng, Suharsi, mengatakan ini kali pertama acara sejenis dilakukan di Indonesia. Menurut Harsi, Jambore Nasional ini adalah aktualisasi rencana tindak lanjut dari Forum Temu Aksi Penyuluh Anti Korupsi dan Ahli Pembangun Integritas (TAPAKSIAPI) - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada 2021.
Acara tersebut, kata dia, mendapatkan sambutan yang antusias dari para Paksi seluruh Indonesia. Bahkan jumlah pesertanya melebihi target yang telah direncanakan. "Mereka sangat antusias mengambil peran unjuk aksi, siap sharing," kata Harsi.
Salah satu peserta Jambore, Muflih Fathoniawan, mengaku sangat gembira mengikuti kegiatan tersebut. Dia mengatakan, suasana Jambore penuh dengan keakraban dengan semangat berbagi yang kuat, karena mereka memiliki misi dan tujuan yang sama yaitu mengentaskan korupsi.
"Harapannya dari acara ini kompetensi Paksi terus meningkat, solid, jadi satu untuk bekerja sama bergandengan tangan untuk menyuluh antikorupsi di seluruh Indonesia," kata Muchlifat yang berasal dari Jakarta Anti-Corruption Forum (Jarum) Integritas.