PENDIDIKAN menjadi landasan penting membentuk karakter dan sikap anak terhadap lingkungan sekitar. Pendidikan karakter itu pada dasarnya dimulai rumah oleh orangtua.
Pola pengasuhan anak oleh orangtua (parenting) selalu berubah dari masa ke masa, menyesuaikan dengan kondisi perubahan zaman. Karakter anak juga akan menyesuaikan dengan kondisi eranya. Oleh karenanya, pendekatan dalam mendidik tidak bisa menggunakan cara yang sama.
Komisi Pemberantasan Korupsi mengadakan INSIGHT Talks episode pertama pada 31 Mei 2024 yang mengangkat tema “
Modal Nama Ortu, Banyak Gaya?”. Dihadiri 355 #KawanAksi dengan pemandu acara, Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, hadir sebagai narasumber, yakni Nucha Bachri, pendiri Parentalk.id dan Budi Prasetyo fungsional humas KPK.
Dalam INSIGHT Talks kali ini para narasumber bercerita tentang bagaimana mendidik anak agar tidak menjadi “generasi stroberi” dan memiliki karakter nilai-nilai integritas “Jumat Bersepeda KK” atau jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, disiplin, adil, dan kerja keras.
Generasi stroberi atau strawberry generation sendiri merupakan sebuah julukan pada generasi anak muda dengan karakter tertentu.
“Sebenernya strawberry generation ini terminologi yang muncul di (generasi) sekarang ya, generasi Z. Katanya kalau dari bentuknya (stroberi) kan cantik, tapi lembek ya kalau dipegang. Konon ini sama karakternya generasi Z ini,” kata Nucha.
Menurut Nucha, munculnya anak generasi stroberi terdapat beberapa faktor, seperti lingkungan pergaulan dan pengaruh teknologi digital.
Menjadi Contoh Baik untuk Anak
Selain selalu belajar dalam mendidik anak, orangtua juga perlu untuk selalu menjadi teladan yang baik. Terlebih lagi apabila orangtua hendak menanamkan nilai-nilai antikorupsi. “Apabila orangtua hendak menanamkan nilai-nilai antikorupsi, orangtua juga perlu komitmen memberikan keteladanan yang sama,” jelas Budi.
Dalam hal pendidikan perilaku korupsi, Budi menjelaskan perilaku korupsi tidak muncul secara tiba-tiba. Namun, terdapat kebiasaan yang membentuk perilaku korupsi sehingga perlu membangun kebiasaan-kebiasaan positif dalam keluarga.
Nucha menjelaskan tujuh tahun pertama usia anak-anak merupakan proses pertumbuhan otak anak. Masa-masa ini ialah paling penting untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi.
“Apa yang terjadi pada mereka merupakan refleksi dari apa yang diajarkan oleh orangtua dari usia 0 sampai 7 tahun,” jelas Nucha.