TAK ada yang keliru anak-anak muda masuk politik. Sukarno dan Hatta masih berusia di bawah 45 tahun ketika memproklamirkan kemerdekaan negeri ini dari penjajah.
Justru, generasi muda dibutuhkan menjadi penggerak untuk memajukan bangsa dan negara ini. Mereka diharapkan memiliki visi dan misi perubahan besar yang lebih baik untuk masa depan.
Tak sedikit omongan bahwa politik itu kotor. Politik tidak kotor; disebut kotor karena orang-orang di dunia politik yang telahnya membuatnya kotor. Makanya, pemuda perlu memberikan pembaruan, perubahan signifikan.
Namun, masuk dunia politik itu tidak mudah. “Mencalonkan diri untuk jabatan politik berarti mengambil langkah menuju hal yang tidak diketahui,” tulis Vince Cable dalam buku
How To Be a Politician (2022).
Vince terkenal sebagai pemimpin partai politik Demokrat Liberal 2017-2019. Kenyang pengalaman di parlemen dan pernah masuk kabinet PM Inggris David Cameron sebagai Menteri Perdagangan (Secretary of State for Business and Trade).
Dinamika politik sangat cepat, maka setiap orang “menuju pada hal hal yang tidak diketahui”. Oleh karenanya, dalam buku barunya itu, Vince mengutip pendapat mantan Perdana Menteri Inggris John Major era 90-an: “Persyaratan pertama dalam politik bukanlah kecerdasan atau stamina, melainkan kesabaran. Politik adalah permainan jangka panjang dan kura-kura biasanya akan mengalahkan kelinci.”
Politik memang butuh kerja-kerja ekstra dan panjang, tidak setahun dua tahun, atau lima tahun sekali. Seleksi yang panjang dan melelahkan. Ini adalah tantangan ketika terjun ke dunia politi.
Bagaimana menjadi politisi muda?
Setiap orang bisa menjadi politikus. Tak perlu harus orang yang lulusan jurusan politik. Tentu harus menguasai ilmunya ketika terjun ke dunia apa pun itu, tak terkecuali politik.
Maka, terus-meneruslah belajar baik politik, ekonomi, maupun sosial, dan lain-lain. Secara umum peran dan tanggung jawab politisi adalah kepada masyarakat dan pemerintah. Politikus menjadi penyambung informasi dari rakyat ke pemerintah dan sebaliknya. Juga, ikut merumuskan undang-undang demi kesejahteraan rakyat.
Untuk terjun ke dunia politik, apa yang harus dipersiapkan?
- Bergabung ke partai politik
Sudah pasti ini yang harus dilakukan siapa saja yang ingin terjun di dunia politik. Menentukan partai politik adalah hak setiap orang. Hanya, perlu diingat adalah politikus bukanlah mencari pekerjaan, tapi melayani dan memperjuangkan masyarakat.
Pengalaman berorganisasi di kampus atau tempat lain sangat diperlukan di sini. Dinamika internal parpol bisa sangat tinggi. Tentu, kesabaran yang tinggi dibutuhkan bagi para politisi muda yang ingin terus berkarier di politik.
Yang jelas, pilihlah partai politik yang memperjuangkan nilai-nilai integritas dan kesejahteraan rakyat
Di Indonesia, jumlah partai politik peserta Pemilu 2024 berjumlah 24 partai, terdiri atas 18 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh. #KawanAksi bisa memilih salah satu dari parpol tersebut.
Selain itu, juga berani mendorong partai politik untuk menerapkan Sistem Integritas Partai Politik (SIPP) yang disusun oleh KPK dan LIPI dalam rangka menciptakan parpol yang berintegritas.
Implementasi SIPP diharapkan dapat menghasilkan calon pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai integritas, meminimalkan risiko korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, dan lainnya.
Sekolah politik penting bagi para politikus muda. Wawasan tentang pemerintahan dan seluk-beluknya perlu didalami. Ini bisa melalui mengambil kuliah di jurusan politik atau mengikuti kursus politik. Kini sejumlah organisasi di Indonesia telah membuka kursus politik bagi para caleg atau calon kepala daerah.
Dengan menempuh pendidikan baik jalur formal maupun informal, #KawanAksi yang ingin menjadi politikus tentu memiliki bekal yang cukup untuk berkarier di dunia politik.
- Pegang teguh idealisme dan konsisten
#KawanAksi masuk politik tentu punya idealisme yang diperjuangan. Maka, peganglah idealisme ini, jangan pernah mudah goyah selama berkarier di dunia politik. Biasanya, orang yang memiliki sifat teguh tidak akan gampang terpengaruh oleh perkataan orang lain.
Mereka akan tetap mempertahankan pendapatnya walaupun berbeda dari orang lain. Selain itu, mereka juga tidak akan ikut-ikutan melakukan tindakan yang dapat merugikan banyak pihak, seperti korupsi misalnya. Tentu saja, idealisme ini butuh konsistensi setiap waktu.
- Nilai integritas adalah harga mati
Sebagai politisi muda, #KawanAksi wajib memiliki nilai-nilai integritas di dalam diri. ACLC KPK telah merangkum sembilan nilai integritas yang disingkat menjadi “Jumat Bersepeda KK” yang perlu dimiliki, yaitu: Jujur (selalu berkata yang sebenarnya dan tidak berbohong), Mandiri (mengerjakan sesuatu seorang diri tanpa mengandalkan orang lain), Tanggung Jawab (melakukan tugas dan kewajiban dengan sungguh-sungguh).
Selanjutnya, Berani (memiliki hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar), Sederhana (tidak berlebih-lebihan), Peduli (memperhatikan lingkungan sekitar), Disiplin (patuh terhadap nilai yang dipercaya dan menjadi tanggung jawab), Adil (tidak memihak, tidak berat sebelah), dan Kerja Keras (melakukan sesuatu dengan kesungguhan).
- Sentuh generasi ala zamannya
Generasi muda harus diajak untuk peduli dengan politik. Mengajak mereka tentu dengan cara berpikir dan berperilaku mereka. Salah satunya, menggunakan media sosial.
#KawanAksi masih ingat bagaimana Barack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, salah satunya aktif menjangkau komunikasi ala anak muda di media sosial.
Medsos merupakan alat yang sangat efektif dalam meningkatkan ketenaran. Aktiflah bermedia sosial karena bisa #KawanAksi manfaatkan untuk menyebarkan program-program partai yang memiliki upaya dalam pemberantasan korupsi dan penerapan nilai-nilai integritas.
Tantangan menjadi politisi muda
Tips-tips di atas bisa menjadi pertimbangan #KawanAksi untuk masuk dunia politik. Di sisi lain, perlu juga melihat dan memahami tantangan-tantangan di dunia politik.
Menurut
Gun Gun Heryanto, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, menjadi politisi memiliki beberapa tantangan, antara lain
- Pragmatisme politik. Parpol cenderung lebih memilih orang-orang yang populer dibanding anak muda. Keputusan ini biasanya diambil berdasarkan probabilitas perolehan suara.
- Biaya kontestasi. Peraturan politik dianggap berbiaya tinggi, maka partai politik akhirnya memilih orang-orang yang memiliki dana daripada politikus muda yang dananya terbatas.
- Serangan pribadi. Kabar bohong dan ujaran kebencian yang menyudutkan politisi muda lantaran mereka belum dikenal masyarakat.
- Oligarki politik. Kader yang didanai oleh kelompok tertentu mudah baginya dicalonkan sebagai bakal caleg, berbeda dengan mereka yang menjadi politikus yang idealis.
Walau tantangannya berat, jangan jadikan tantangan tersebut suatu hambatan yang membuat #KawanAksi urung terjun ke dunia politik.
Bagaimanapun menjadi politikus kurang lebihnya perlu memiliki kemampuan layaknya “peramal”. Seperti kutipan dari Winston Churcill di atas, politisi memerlukan kemampuan untuk memprediksi apa yang terjadi besok dan mampu menjelaskan mengapa sesuatu itu tidak bisa terwujud.
Dan, perlu dipahami pula bahwa politik adalah seni dari segala kemungkinan. “Politik dalam demokrasi yang sesungguhnya adalah tentang mengelola konflik, perbedaan pendapat, dan konflik kepentingan melalui perdebatan dan keterlibatan politik, bukan melalui kekerasan dan paksaan,” kata Vince.
Oleh karenanya, ia menambahkan: “Jangan pernah memulai karier politik dengan berpikir bahwa diri Anda adalah seorang ksatria berbaju zirah.”[]