LEMBAGA Sertifikasi Profesi KPK memulai sertifikasi penyuluh antikorupsi (Paksi) pada tahun 2025 dengan asesmen jarak jauh (AJJ).
Selama tiga hari, Selasa-Kamis (14-17 Januari 2025), proses asesmen menghasilkan sebanyak 86 peserta (asesi) dinyatakan kompeten oleh asesor. Proses asesmen jarak jauh hanya dilakukan untuk sertifikasi jenjang Paksi Pertama dan Paksi Muda.
Gusti Ayu Nyoman, asesi dari Denpasar, Bali mengaku mengikuti asesmen penyuluh antikorupsi merupakan pengalaman yang luar biasa. Ia pun mendorong agar rekan-rekannya bisa ikut serta menjadi penyuluh antikorupsi. “Ini demi memperjuangkan budaya antikorupsi,” ujar Ayu yang kini telah menyandang sebutan “master”.
Sebutan “master” sangat melekat di kalangan penyuluh antikorupsi, yang mana memiliki makna sebagai orang yang mash terus belajar.
Sementara itu, Asep Irama dari Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan menceritakan pengalamannya mengikuti sertifikasi naik jenjang. Menurut dia, proses sertifikasi naik jenjang dari Paksi Pertama ke Paksi Muda merupakan bentuk komitmen dirinya dalam memerangi korupsi serta menanamkan budaya antikorupsi di masyarakat.
“Yuk, menjadi penyuluh antikorupsi karena kita bisa sedikit membantu negara ini terkait dental pembebasan korupsi,” kata Master Asep yang dinyatakan kompeten.