Korupsi dan rusaknya roda pemerintahan
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan bahwa korupsi terjadi karena kerusakan dalam organisasi, di mana tugas dan fungsi yang seharusnya dijalankan malah disalahgunakan. "Ketika sebuah organisasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya," katanya, "harapan dan capaian yang dijanjikan pasti tak akan terwujud."
Ghufron menambahkan, disfungsi dalam pemerintahan atau organisasi akan merusak jalannya roda pemerintahan. "Siapa yang merusaknya?" ia bertanya retoris. "Kadang kita tidak sadar. Roda pemerintahan atau organisasi bisa rusak karena orang terdekat, tim sukses, atau bahkan diri kita sendiri. Inilah yang kita sebut korupsi."
Menurutnya, penyelenggara negara perlu memahami hal mendasar tesebut. Yang terpenting adalah adanya kesadaran diri. Ia juga mengimbau agar pejabat publik menghindari praktik menumpuk harta, karena inilah yang sering kali membelokkan tujuan utama untuk melayani masyarakat, dan malah berfokus pada mempertahankan kekuasaan.
“Ketika bicara tentang korupsi, ini bukan semata soal KPK atau aparat penegak hukum lainnya,” lanjut Ghufron. “Ini tentang mimpi, janji, dan komitmen Anda untuk membawa Banten menuju kemajuan dan keadilan.” Menurutnya, KPK hanya bertugas memastikan roda pemerintahan berjalan di jalur yang benar.
Ia juga menyoroti mahalnya biaya politik untuk menjadi kepala daerah atau pejabat pemerintahan. Menurutnya, jika seseorang harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan jabatan, maka selama masa jabatannya, fokusnya akan mencari cara untuk mengembalikan modal dan mengamankan posisi untuk masa depan.
“Kalau itu yang terjadi, kita bukan lagi manusia. Allah menciptakan kita dengan kesempurnaan—dengan akal untuk berpikir demi kemaslahatan banyak orang,” ujarnya.
Acara pembukaan Roadshow Bus KPK ini dihadiri oleh jajaran Pemprov Banten, wali kota dan bupati se-Banten, serta pimpinan instansi pemerintah lainnya. Dalam kesempatan ini, Direktorat Diklat Antikorupsi KPK juga mengadakan sesi pemberdayaan untuk Forum Penyuluh Antikorupsi (ForPAK) Banten, dengan penguatan langsung dipimpin oleh Kasatgas Sertidaya, Sugiarto.[]