“KORUPSI itu bukan tompu budaya, tompu budaya itu makan Papeda Ikan Kuah Kuning. Ayo lawan korupsi!”
Dengan gaya khas melucuya, Haeckel Malthus Luay Puhili menyampaikan pesan itu kepada masyarakat dan generasi-generasi muda Indonesia, khususnya di Tanah Papua.
Haeckel adalah komika dan anggota Komunitas Standup Indonesia Jayapura. Ia baru saja bersama 18 peserta lain mengikuti sertifikasi penyuluh antikorupsi yang diadakan Lembaga Sertifiksi Profesi KPK di Jayapura, Papua.
Selama tiga hari, Selasa-Kamis (23-25 Kamis 2024), KPK menjaring para penyuluh antikorupsi jalur pengalaman untuk skema Penyuluh Antikorupsi Pertama dan Muda.
Peserta sertifikasi kali ini agak berbeda dengan yang lain karena empat asesi merupakan komika atau komedian asal Papua. Selain Haeckel, mereka antara lain Julian Rizki Alva Kambu, Clombus Wellem Waimbo, dan Stevy Yoris Imbiri.
Keempat komika tersebut berserta asesi lainnya dinyatakan kompeten sebagai penyuluh antikorupsi (Paksi); rinciannya: 14 Paksi Pertama dan lima Paksi Muda. Kini mereka mendapatkan panggilan khas Paksi, yaitu master.
Master Stevy Imbiri mengaku senang setelah mengikuti sertifikasi. Karena ia bisa mendapatkan pengetahuan tentang korupsi. Sebagai Paksi, ia pun mengajak generasi muda dan masyarakat luas untuk menjadi Paksi.
“Jadilah penyuluh antikorupsi,” kata Stevy, “karena kita merupakan garda terdepan dalam bidang integritas, dalam melawan semua tindak korupsi.”
“Kita berantas korupsi sampai ujung negeri,” ia menambahkan.