Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dan ke depan butuh peningkatan kompetensi kemampuan intelijen, termasuk penguasaan teknik pembuktian berbasis intelijen keuangan.
Selain kompetensi itu, aparat hukum juga penting menjalin kerja sama dengan negara lain atau entitas internasional, terutama penanganan kejahatan korupsi dan keuangan.
Sebab, “Penanganan kasus korupsi sebagai kejahatan transnasional bukanlah perkara yang mudah,” ujar Wawan dalam sambutannya, Selasa (5 September).
“Proses yang sangat panjang dan memakan waktu cukup lama merupakan tantangan yang selama ini dialami oleh aparat penegak hukum, termasuk KPK,” ia menambahkan.
Oleh karenanya, Wawan sangat berharap pelatihan ini memberikan manfaat bagi para aparat penegak hukum dan lembaga seperti Kementerian Keuangan, BPK serta PPATK sebagai garda terdepan dalam dalam upaya pemberantasan korupsi dan kejahatan keuangan lain.
Terlebih, kejahatan yang menyebabkan kerugian negara tidak hanya perkara korupsi, tapi masih ada perkara-perkara lain seperti penyelundupan, perdagangan narkoba, perdagangan orang, terorisme, kejahatan perpajakan dan bea cukai, dan sebagainya.
Menyangkut kejahatan keuangan transnasional itu, Zoelda Anderton, Officer-In-Charge untuk UNODC Indonesia, menyinggung tentang Deklarasi Kongres Kyoto yang mendorong negara-negara untuk mengatasi dimensi kejahatan ekonomi.
Satu hal yang perlu diterapkan, kata dia, perlunya pengembangan strategi investigasi keuangan dan pemberantasan pencucian uang dan aliran keuangan gelap, termasuk melalui kerja sama internasional.
Menurut dia, penting “mempertimbangkan nilai intelijen keuangan dan investigasi keuangan”guna mengatasi dan mencegah aliran uang dari kelompok kriminal terorganisasi.
“Intelijen keuangan berbasis risiko dapat menggambarkan hubungan antara individu dan organisasi yang tidak terlihat dalam investigasi tradisional,” ujarnya dalam sambutan yang dibacakan oleh Dewi Tresya, Koordinator Program Kejahatan Terorganisasi Transnasional UNODC.