Di depan Stadion Patriot, bus terparkir dan menjadi kerumunan warga. Selama empat jam, KPK mengajak dan mengingatkan lagi tentang nilai-nilai antikorupsi melalui permainan dan kuis.
Para Penyuluh Antikorupsi (Paksi) yang merupakan kepanjangan tangan KPK juga turut hadir memberikan pemahaman nilai-nilai integritas dalam bentuk games.
Firli mengingatkan kembali kepada jajaran Pemerintah Kota Bekasi dan DPRD Kota Bekas agar tak ada lagi istilah "uang ketok palu" saat menetapkan Rancangan APBD.
"Banyak penyebab korupsi, salah satunya dari internal kita. [Kenapa?] Karena kita serakah," ujar Firli.
Ia menambahkan: "Dalam pribadi kita bisa terjadi keinginan untuk korupsi karena kebutuhan, kesempatan, dan kekuasaan. Korupsi bisa dihentikan dengan cara: menerima apa yang diberikan Allah swt," katanya.
"Seberapa besar gaji yang kita terima akan cukup untuk kebutuhan kita, tapi tidak akan pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup kita."
Data KPK menyebutkan banyak penyelenggara negara dan pengusaha terjerat korupsi; jumlahnya mencapai 1.683 orang telah ditahan oleh KPK. Selama tahun ini saja, antara Januari hingga pertengahan Juni, Firli menuturkan terdapat 83 orang telah ditahan.
"Angka-angka ini boleh jadi prestasi penangkapan, tapi boleh jadi itu kegagalan kita bersama karena kita tidak mampu membangun antikorupsi bersama," tutur Firli.
"Maka, kegiatan Bus KPK ini adalah kami ingin mengajak rakyat terlibat dalam pemberantasan korupsi."