Berkaitan dengan menyambut tahun politik 2024, Johanis mengingatkan untuk memilih calon anggota legislatif atau pemimpin yang tidak koruptif. Pilihlah dari figur-figur yang berintegritas. "Mari menjadi masyarakat yang cerdas memilih dan berintegritas," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, hadir di acara roadshow ini mengingatkan dirinya selama aktif di KPK. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan Pelayanan Masyarakat KPK. Di masa dirinyalah, Bus KPK digagas pada 2015. "Dulu cat (bus) warnanya hitam, saya tempatkan di Taman Pintar, Yogya," katanya.
Ia berharap dengan kegiatan roadshow ini kian banyak generasi muda yang paham dengan makna integritas. "Integritas ini gampang diucapinnya, tapi dilaksanakannya susah," ujar Dedie.
Makna integritas, kata Dedie, tercakup dalam sembilan nilai yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras (Jumat Bersepeda KK).
Direktur Jejaring Pendidikan KPK Aida Ratna Zulaiha juga menyampaikan tentang tiga strategi antikorupsi yang dijalankan KPK, melalui "Trisula". Pertama, menanamkan antikorupsi lewat pendidikan, lalu perbaikan sistem sebagai bentuk pencegahan, dan terakhir penindakan atau penegakan hukum.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan tujuh tindak pidana korupsi yang perlu dipahami dan diperhatikan, seperti merugikan keuangan negara, gratifikasi, suap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, dan benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Ia mendorong agar perilaku seperti itu dihindari dan tidak dilakukan. "Gratifikasi ini yang paling banyak bertanya, ya. Sebetulnya hadiah (gratifikasi) itu netral ya, tapi baru menjadi pidana korupsi jika terkait dengan jabatan dan tidak dilaporkan kepada berwenang," katanya.
Aida juga mencontohkan pendidikan antikorupsi yang paling sering dan mudah dijumpai di masyarakat. Di lingkup sekolah, misalnya, masih ada orangtua siswa yang memberikan hadiah atau sesuatu kepada guru agar ada keistimewaan untuk anaknya, seperti nilai akademis baik atau lainnya.
Maka, membumikan nilai-nilai antikorupsi ini dilakukan sejak usia dini, di mulai di kalangan anak-anak. Di Bus KPK pun dilengkapi aneka informasi yang mudah dimengerti oleh anak-anak, seperti Iren dan Tiyel.
Mereka lebih mudah memahami informasi melalui game. Terdapat sejumlah mini game komputer bertema antikorupsi, seperti "Bolos Sekolah", "Tangkap Koruptor", "Nyontex", "Sahabat Pemberani Acak Cerita", "Sahabat Pemberani Tangkap Kata", "Sahabat Pemberani Board Game", "Djamal Mahalnya Kejujuran", dan "Robot KPK".
"Koruptor itu harus dipenjara, biar enggak mau lagi korupsi," kata Irene sambil memainkan game.[]