AKSI / KPK AJAK INFLUENCER BUAT KONTEN TENTANG SEMBILAN NILAI INTEGRITAS
KPK terus mengajak peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menyuarakan nilai-nilai antikorupsi. Salah satu yang didorong adalah andil para influencer untuk dapat menyebarkan konten-konten positif di tengah masyarakat.
Dorongan ini disampaikan oleh KPK dalam pertemuan dengan para influencer Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam rangkaian Roadshow Bus KPK pada 8 Oktober lalu. Dalam pertemuan yang dihadiri 16 influencer lokal tersebut, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Amir Arief, menyampaikan pentingnya sikap optimisme. Sikap ini, kata Amir, yang akan selalu mendorong para influencer untuk menghasilkan karya-karya yang positif.
“Mustahil jika kalian skeptis pada diri sendiri, kalau kalian saja tidak menerapkan positive vibes, bagaimana bisa audiens senang dan percaya dengan konten-konten yang kalian sebarkan di sosial media,” ujar Amir.
Nilai-nilai antikorupsi adalah salah satu bentuk konten positif yang bisa disebarkan influencer. Amir menuturkan, konten tentang antikorupsi tidak selalu kaku dan serius. Menurut Amir, para konten kreator andal pasti dapat memberikan pemahaman antikorupsi dengan gaya yang nyentrik dan menyenangkan. “Pastinya, tanamkan pohon integritas, sebarkan positive vibes untuk menerapkan nilai-nilai antikorupsi,” kata Amir.
Sebagai basis dari konten antikorupsi, para influencer bisa mengadaptasi turunan dari sembilan nilai integritas, seperti yang disampaikan oleh Aries R Sinaga, Spesialis Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK. "Bagi para konten kreator dan influencer, kami titipkan konten-konten sederhana dari 9 nilai anti korupsi: Jumat Bersepeda KK," ujar Aries.
Jumat Bersepeda KK adalah singkatan dari Jujur, Mandiri, bertanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras.
Aries juga menjelaskan mengenai strategi Trisula Pemberantasan Korupsi KPK, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Strategi pendidikan adalah membangun nilai dan karakter antikorupsi, pencegahan memperbaiki sistem antikorupsi, sedangkan penindakan adalah efek jera melalui hukuman. Apa yang dilakukan KPK dalam Roadshow Bus adalah bagian dari sula pendidikan.
"Sula pendidikan ini luar biasa sekali dampaknya, karena dengan nilai dan karakter yang berintegritas dan antikorupsi, meskipun di tengah-tengah sistem yang buruk dengan celah korupsi atau juga karena belum adanya peraturan atau hukum yang mengatur, individu tersebut tidak mau melakukan korupsi," ujar Aries.
KPK juga menyebarkan pendidikan antikorupsi melalui kelas pembelajaran mandiri di situs ACLC. Heru Triwiyono pengelola learning management system (LMS) KPK mengatakan, melalui situs ini para konten kreator memahami mengenai jenis-jenis korupsi dan dampaknya bagi masyarakat.
Jika korupsi dipahami dengan baik, maka influencer dapat menghasilkan konten-konten antikorupsi yang tepat. Misalnya, kata Heru, mereka bisa membuat konten mengenai pengertian gratifikasi yang tidak banyak dipahami orang.
"Apa perbedaan antara suap, gratifikasi, dan hadiah? Kita perlu tahu itu. Nah, di dalam kelas inilah teman-teman bisa belajar tentang hal tersebut," kata Heru.
Pada kesempatan itu, para influencer juga diajak bertandang ke lokasi Roadshow Bus KPK di Lapangan Cilenggang, Tangerang Selatan. Kota tersebut menjadi penutup rangkaian Roadshow Bus KPK yang telah berjalan selama lebih dari satu bulan di Pulau Sumatera dan Jawa.