AKSI / PERLUAS WAWASAN ANTIKORUPSI, UNIWARA PASURUAN BELAJAR LANGSUNG KE KPK
KPK kembali disambangi oleh para mahasiswa yang ingin belajar langsung soal antikorupsi. Pada Selasa, 6 September 2022 lalu, puluhan mahasiswa datang dari Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara), Pasuruan, Jawa Timur.
Sebanyak 21 mahasiswa semester 7 dan tiga orang dosen Uniwara dari Program Studi PPKN Fakultas Pedagogi dan Psikologi disambut oleh Ramah Handoko, Spesialis pada Direktorat Jejaring Pendidikan KPK. Ramah dalam pertemuan di ruang konferensi pers Gedung Merah Putih KPK itu menyampaikan berbagai pemaparan mengenai nilai-nilai integritas dan antikorupsi.
Selain itu, dia juga menjelaskan mengenai kelembagaan KPK sebagai salah satu lembaga penegak hukum. Pertemuan selama sekitar 2 jam di ruang konferensi pers Gedung Merah Putih KPK itu berlangsung interaktif dengan diskusi dan tanya jawab antara pemateri dan para mahasiswa.
Ramah mengatakan Uniwara merupakan salah satu perguruan tinggi yang menindaklanjuti Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi dengan menyelenggarakan mata kuliah Pendidikan Antikorupsi. Kunjungan kali ini adalah bentuk pengayaan dan pendalaman dari berbagai materi antikorupsi yang dipelajari di kampus.
"Hal paling penting yang disampaikan KPK adalah bagaimana mereka bisa mengelaborasi nilai-nilai antikorupsi menjadi perilaku yang lebih operasional bagi peserta didik. Selama ini, nilai-nilai antikorupsi yang merupakan kompetensi sosial hanya disampaikan dalam bentuk kata aslinya, jujur, disiplin, ataupun mandiri, tanpa memberikan penjelasan yang lebih operasional, sehingga, siswa tidak dapat memahami apa yang diharapkan guru dari nilai-nilai tersebut," kata Ramah dalam perbincangan dengan ACLC.
Kebanyakan mahasiswa yang berkunjung adalah para calon pendidik. Ramah berharap, kelak mereka menjadi guru yang tidak hanya kompeten menyampaikan materi ajar, tetapi juga menjadi teladan bagi para siswanya.
"Karena sejatinya, seorang guru mentransfer dua channel dalam mendidik, satu channel berisi materi ajar, satu channel lainnya berisi tingkah laku yang akan direplikasi oleh peserta didik sebagai hidden curriculum," kata Ramah.