Parpol Apresiasi PCB Terpadu, Buka Wawasan Baru Antikorupsi

AKSI / PARPOL APRESIASI PCB TERPADU, BUKA WAWASAN BARU ANTIKORUPSI

05 JULI 2022

Para petinggi partai politik ramai-ramai mengapresiasi Program Politik Cerdas Berintegritas Terpadu (PCB Terpadu) yang diadakan oleh KPK jelang Pemilu 2024. Menurut mereka, kegiatan tersebut telah membuka cakrawala dan wawasan baru tentang antikorupsi dan nilai-nilai integritas.

Pembekalan antikorupsi untuk Parpol pada PCB Terpadu telah dimulai sejak Mei lalu yang diikuti oleh ribuan kader parpol. Secara bergiliran, sebanyak 20 Parpol dan kadernya dari seluruh Indonesia akan menerima materi-materi antikorupsi, baik secara daring maupun luring.

Apresiasi salah satunya disampaikan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dalam pembekalan PCB Terpadu di gedung ACLC KPK pada 30 Juni 2022 lalu. Politikus yang akrab disapa OSO ini mengatakan materi-materi dalam PCB Terpadu akan digunakan sebagai bahan ajar antikorupsi bagi seluruh kader Partai Hanura di seluruh Indonesia.

"Kami akan menerapkan saran-saran, sistem, serta metodologi yang disampaikan KPK, sebagai bahan dalam menyosialisasikan dan membentuk kader Partai Hanura yang taat hukum, memiliki budaya antikorupsi, serta berpartisipasi aktif dalam mencegah korupsi," kata OSO.

Para petinggi partai mengaku materi-materi pada PCB Terpadu ini telah membuka mata dan memberikan wawasan baru bagi mereka. PCB dianggap sangat penting dan wajib diikuti para kader, terutama mereka yang akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan atau kepala daerah.

Pasalnya, partai-partai mengatakan tidak sedikit kasus korupsi yang menjerat kader mereka di pemerintahan terjadi karena ketidaktahuan. Hal ini diakui sendiri oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada PCB Terpadu untuk partainya, 27 Juni 2022.

"Banyak yang tidak tahu mana yang dikategorikan sebagai pelanggaran pidana," kata Hasto.

Hal serupa disampaikan oleh Supriansa, Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar. Menurut dia, banyak pejabat-pejabat daerah dari partai yang tersangkut kasus korupsi karena tidak paham mengenai jenis-jenis korupsi. Di antara kasus korupsi yang banyak tidak dipahami adalah soal gratifikasi dan konflik kepentingan sebagai kepala daerah.

"Kebanyakan setelah ditanya, mereka luput pengetahuannya dari apa yang dilakukan, banyak dari mereka yang tidak paham," kata Supriansa dalam PCB Terpadu Partai Golkar pada 28 Juni 2022

"Saya menyambut baik sekali apa yang direncanakan dalam rangka memperbaiki sistem yang ada, itu juga adalah harapan dari Partai Golkar," tambah Supriansa lagi.

Materi-Materi Antikorupsi PCB Terpadu

Direktur Sosialisasi dan Antikorupsi KPK Amir Arief menjelaskan ada tiga materi yang dihadirkan pada pembekalan PCB Terpadu tersebut. Ketiga materi tersebut adalah pengenalan integritas, sistem integritas partai politik, dan pengenalan elearning.

"KPK Percaya memberantas korupsi tidak bisa sendirian, perlu banyak elemen bangsa yang perlu digerakkan. Kami ingin mengajak partai, beriringan memasuki proses demokrasi yang lebih sehat dan lebih bersih," kata Amir dalam PCB Terpadu untuk Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), 22 Juni 2022.

Dian Novianthi, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, mengatakan materi lebih mendalam tentang antikorupsi akan diperoleh para kader partai melalui elearning di situs ACLC KPK. Dalam pembelajaran mandiri ini, peserta akan mendapatkan materi seputar pemahaman antikorupsi, dampak dan biaya sosial korupsi, hingga penguatan budaya dan sistem antikorupsi.

"Pembelajaran melalui video, artikel, dan infografis ini telah diikuti dan lulus lebih dari 250 ribu orang di seluruh Indonesia," kata Dian.

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam PCB Partai Golkar mengatakan berbagai pembelajaran antikorupsi ini bertujuan untuk mendorong komitmen integritas parpol dan meningkatkan kesadaran budaya antikorupsi. Selain itu, parpol diharapkan juga melakukan rencana aksi dalam pembelajaran antikorupsi.

"Parpol harus kembali ke tujuan awal pembentukannya, yaitu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Lili.

Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan PCB Terpadu adalah bagian dari Trisula Pemberantasan Korupsi KPK, yaitu sula pendidikan dan pencegahan. Korupsi, kata Firli, tidak akan bisa diberantas hanya dengan penindakan para koruptor, tetapi harus juga dilakukan penanaman nilai-nilai integritas.

"Kalau ingin memberantas korupsi, tidak ada kata lain, kita harus meningkatkan integritas," tegas Firli.

Komitmen Parpol pada PCB Terpadu

Dalam PCB Terpadu juga, para Parpol menyatakan komitmennya untuk ikut dalam upaya pemberantasan korupsi, yaitu dengan menempuh pendidikan antikorupsi dan integritas. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata berharap komitmen tersebut benar-benar dipegang teguh oleh parpol.

"Dalam PCB Terpadu 2022, kita sudah menandatangani Pakta Integritas bersama. Harapan kami, komitmen itu benar-benar diterapkan, tidak hanya di atas kertas," kata Alexander dalam PCB Terpadu untuk Partai Hanura.

KPK juga berharap Parpol akan menjadi mitra dalam pemberantasan korupsi. Karena parpol berperan penting dalam memilih para pemimpin bangsa yang bebas dari korupsi.

"Jadikan kami sebagai mitra untuk tumbuh, membesarkan, dan meningkatkan kompetensi kader partai di seluruh Indonesia, menjadi insan antikorupsi yang berintegritas," kata Amir Arief di hadapan kader Parpol Garuda.

Seluruh parpol mengamini dan menyatakan setuju dengan KPK. Sebagai bagian dari rencana aksi, Parpol akan memperkuat pendidikan internal kader dengan materi-materi integritas dan antikorupsi dalam sekolah partai.

Ahmad Ridha Sabana, Ketua Umum Partai Garuda sepakat bahwa pendidikan mesti dikedepankan dalam program antikorupsi. Dia berharap ke depannya tidak ada lagi operasi tangkap tangan (OTT) para politikus akibat terjerat korupsi.

"Harapan kami terhadap KPK, tolong kami terus dibimbing, terus dijaga, kami tidak malu untuk diingatkan, karena kami juga sayang kepada kader kami," kata Ahmad.

"Saya mengingatkan sekali lagi, kita harus tetap menjaga integritas, berawal dari diri kita sendiri," lanjut dia.