AKSI / PEJABAT ESELON I KLHK JALANI PAKU INTEGRITAS UNTUK KUATKAN SIKAP ANTIKORUPSI
Para pejabat eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) menjalani Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas atau PAKU Integritas pada Kamis (16/6). Pada pelatihan ini, para pejabat mendapatkan berbagai materi penguatan integritas dan antikorupsi.
Pelatihan PAKU Integritas gelombang pertama yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK (ACLC) ini digelar sehari penuh di Hotel Westin, Jakarta Selatan. Selain 13 orang dari KLHK, turut menjadi peserta adalah 9 pejabat struktural KPK yang baru saja dilantik.
Pengisi materi adalah pendiri Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali dengan materinya tentang perubahan dunia dan dampak dari korupsi, eks komisioner KPK Ery Riyana Hardjapamekas yang membahas praktik baik penerapan integritas, dan motivator ESQ Ary Ginanjar Agustian yang memberikan materi terkait refleksi dan internalisasi integritas. Selain menerima pelatihan di dalam ruangan, para peserta juga melakukan studi pengenalan rumah tahanan KPK.
Pelatihan kali ini adalah lanjutan dari Executive Briefing PAKU Integritas Mei lalu yang dihadiri para pejabat KLHK dan pasangannya, turut hadir ketika itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Membangun Karakter Penyelenggara Negara
Wawan Wardiana, Plt. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk membangun karakter penyelenggara negara yang berintegritas melalui ceramah, diskusi, dan studi lapangan.
"Harapannya kita semua dapat membangun karakter sebagai penyelenggara yang berintegritas agar menjadi teladan dan bisa menghindarkan diri dari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Wawan dalam sambutan pembuka PAKU Integritas.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam pidatonya di PAKU Integritas memberikan renungan akan tugas utama manusia di muka Bumi ini, yaitu sebagai khalifah yang membawa kebaikan. Pegawai yang korup dengan menyalahgunakan wewenangnya berarti tidak mengerti esensi dari tugas manusia ini, dan tidak takut akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
"Sikap jujur dan peduli hanya akan lahir dari jiwa-jiwa yang sadar akan akhirat, sadar bahwa dirinya hadir untuk memberikan manfaat untuk orang lain," kata Nurul.
Swasti Putri Mahatmi, Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Eksternal KPK, mengatakan PAKU Integritas ini adalah salah satu strategi atau sula KPK dalam upaya pemberantasan korupsi, yaitu melalui pendidikan dan pelatihan.
Mengapa pelatihan perlu dilakukan khusus bagi pejabat negara? Swasti menjelaskan, berdasarkan kasus korupsi yang ditangani KPK, sebagian besar pelakunya adalah penyelenggara negara, terutama eselon I di kementerian/lembaga dan kepala daerah. PAKU Integritas ini, kata dia, diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan antikorupsi agar penyelenggara negara terhindar dari korupsi.
"Melalui paku integritas ini, para Pimpinan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Provinsi serta Pejabat Eselon I diharapkan menjadi benteng bagi upaya-upaya tindak pidana korupsi di lingkungan kerjanya," kata Swasti.
Membangun Kultur Bersama
Salah satu peserta, Tasdiyanto, Staf Ahli bidang ekonomi Sumber daya alam KHLK, mengatakan pelatihan ini merupakan inovasi yang sangat baik dalam upaya pencegahan korupsi.
"Karena acara ini telah mengedukasi, membangun value, dan kultur bersama dengan seluruh komponen birokrasi untuk membentuk integritas di lingkungannya masing-masing. Ini hal baru yang sangat baik dalam pencegahan korupsi," kata Tasdiyanto.
Hal yang sama disampaikan oleh peserta lainnya, Laksmi Dewanti, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK. Laksmi mengaku bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu peserta PAKU Integritas ini. Menurut dia, pelatihan itu berhasil memperbarui wawasannya tentang integritas.
"Ini seperti refreshing. Mungkin ada materi yang dulu sekali sudah pernah ada, dan ternyata sekarang ada banyak inovasi-inovasi baru, khususnya untuk meningkatkan integritas penyelenggara negara. Inovasi ini sangat bermanfaat dan sangat applicable," kata Laksmi.