AKSI / GUBERNUR SULSEL KUKUHKAN IPAK SULSEL UNTUK PERKUAT PENCEGAHAN KORUPSI
Alexander Marwata dalam kesempatan tersebut turut memberikan wejangan kepada para hadirin, terutama kepala daerah. Menurut Alexander, para kepala daerah memiliki risiko untuk juga melakukan korupsi dalam perjalanan mereka memimpin. Namun, jika mereka bersih dan berprestasi maka namanya akan terkenang selalu.
"Saya ingin mengajak para kepala daerah agar memiliki kesempatan yang sama untuk dikenang, tentu saja berkat kinerjanya yang baik, menjadi pembicaraan oleh rakyat hingga beberapa generasi," kata Alexander.
Ajakan Alexander tersebut bukan tanpa sebab. Provinsi Sulsel jadi perbincangan nasional setelah Mantan Gubernur Nurdin Abdullah terkena operasi tangkap tangan KPK. Pada 2021, Nurdin yang sempat mendapat Bung Hatta Anti-Corruption Award itu divonis penjara lima tahun dan denda Rp 500 juta terkait kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur.
Penindakan kasus korupsi di Sulsel juga mesti sejalan dengan upaya pencegahan dan pendidikan terhadap masyarakat. Di sinilah IPAK Sulsel memainkan peranan krusial, sebagai perpanjangan tangan KPK dalam mengedukasi masyarakat soal korupsi.
Dalam pernyataan resminya, IPAK Sulsel mengaku gembira dengan pengukuhan resmi Gubernur terhadap komunitas mereka. Pengukuhan itu menurut mereka sangat penting, karena merupakan bentuk komitmen dan dukungan atas kerja mereka mencegah korupsi melalui penyuluhan dan edukasi.
"Selain itu, pengukuhan oleh Gubernur juga diharapkan dapat menumbuhkan sense of belonging seluruh elemen masyarakat Sulawesi Selatan terhadap visi Indonesia bebas dari korupsi," ujar pernyataan IPAK Sulsel.
Dibentuk pada 5 April 2020, IPAK Sulsel memiliki visi mewujudkan masyarakat Indonesia yang antikorupsi pada tahun 2045. Saat ini IPAK Sulsel beranggotakan 83 orang Paksi tersertifikasi yang tersebar di 24 kota dan kabupaten di Sulsel.
Berbagai kegiatan penyuluhan telah dilakukan oleh IPAK Sulsel, tidak hanya di instansi pemerintah tapi juga di sekolah-sekolah dan universitas. IPAK Sulsel juga telah melaksanakan 4 kali webinar bertajuk Sawerisam untuk mengembangkan kompetensi anggotanya.
Untuk koordinasi dan menyamakan visi dengan para pemangku kepentingan sebagai mitra strategis, IPAK Sulsel juga kerap melakukan audiensi ke para pejabat provinsi dan anggota DPRD.
Ke depannya, IPAK Sulsel akan terus menggiatkan penyuluhan mereka baik ke instansi, sekolah, atau universitas di Makassar. Mereka juga akan mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk publikasi kegiatan dan sebagai alternatif media penyuluhan para Paksi Sulsel.
"IPAK Sulsel berharap melalui penyuluhan antikorupsi yang dilakukan secara berkesinambungan dapat menumbuhkan budaya integritas yang dibutuhkan untuk menjadi karakter masyarakat dalam menghadapi tantangan pembangunan Indonesia," ujar pernyataan IPAK Sulsel.