41 Peserta Ikuti Pendidikan Penyelidik dan Penyidik KPK

AKSI / 41 PESERTA IKUTI PENDIDIKAN PENYELIDIK DAN PENYIDIK KPK

02 MARET 2022

Fungsi penyelidik dan penyidik sangat penting dalam upaya KPK memberantas korupsi di Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, KPK telah menyeleksi dan tengah menyelenggarakan pendidikan untuk puluhan penyelidik dan penyidik kasus tindak pidana korupsi.

Pendidikan Pembentukan Penyelidik dan Penyidik Angkatan 2 Tahun 2022 telah digelar sejak 21 Februari 2022 dan akan berlangsung sampai dengan 22 Maret 2022 di Badiklat Kejaksaan RI, Ragunan, Jakarta Selatan. Pendidikan yang digelar atas kerja sama dengan Kepolisian dan Kejaksaan ini adalah syarat bagi para calon penyelidik dan penyidik KPK.

Para peserta adalah 41 orang yang lulus pada Rekrutmen dan Seleksi Pengisian Jabatan Penyelidik dan Penyidik pada tanggal 9 Februari 2022. Mereka adalah 24 orang dari Kepolisian RI, 3 orang dari Kementerian ESDM, dan 14 orang dari internal KPK.

Pendidikan penyelidik dilakukan berdasarkan beberapa mata ajar yang terdiri dari Penyelidik Non Tipikor, Penyelidik Tipikor, Penyelidik Auiditor dan Penyelidik dari Internal. Sementara untuk mata ajar Penyidik adalah Penyidik Tipikor dan Penyidik Non Tipikor.

Melalui pendidikan ini, para peserta diharapkan mampu mengetahui tugas, fungsi, dan kode etik penyidik/penyelidik. Mereka juga akan mendapatkan keahlian dan keterampilan terkait dengan hukum dan perundang-undangan, investigasi, intelijen, hingga kewenangan penindakan tipikor.

Para penyelidik dan penyidik KPK sebagai bagian dalam aparat penegak hukum memiliki peran krusial dalam memastikan pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan dengan baik. Sehingga kompetensi yang mereka miliki harus sesuai dengan standar dan etos kerja KPK. Hal ini juga ditegaskan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam pembukaan Pendidikan Pembentukan Penyelidik dan Penyidik pada 21 Februari 2022.

"Selamat datang para penyelidik dan penyidik KPK. Kami berharap anda semua bisa terus menjaga integritas dan bisa berkontribusi bagi pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Alexander.