DI TENGAH dunia yang bergerak cepat, mendongeng diyakini masih menjadi medium yang efektif untuk memupuk nilai-nilai integritas.
Pemikiran itulah yang menjadi dasar kuat Komunitas Ya Penyuluh Ya Pendongeng (YaPy YaPo) menyelenggarakan “Festival NAH! – Ngobrolin Anak Hebat” selama sepekan, Senin-Minggu (2-8 Desember 2024).
Festival yang pertama kali diadakan oleh komunitas penyuluh antikorupsi tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember mendatang.
“Dongeng ini kan sangat disukai anak-anak,” ujar Juliasih Hizbar, penyuluh antikorupsi sekaligus penanggung jawab festival saat berbincang dengan ACLC KPK, Senin (2 Desember 2024).
Master Juliasih, demikian panggilan akrabnya di kalangan penyuluh, mengatakan, festival digagas sejak Juli lalu dan memang bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai integritas dalam bentuk cerita.
Di sisi lain, melalui festival, komunitas juga ingin mengenalkan buku yang baru saja dirilis. Buku-buku bertema “good habits stories” tersebut berjumlah enam judul, yang isinya mengelaborasi nilai-nilai integritas “Jumat Bersepeda KK”, yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederdahana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.
Menurutnya, ide pembuatan buku itu terinspirasi dengan buku “Orang Juice” terbitan KPK yang mengisahkan tokoh-tokoh integritas seperti Bung Hatta, Hoegeng, dan lain-lain. Hanya saja, buku tersebut menciptakan karakter atau tokoh yang memiliki komitmen dan menerapkan budaya integritas.
Enam judul buku tersebut, antara lain Nilai Ulangan Kea ditulis oleh Sari Mulyati, Balon Nadi (Iin Purwanti), Kue Pastry Nisa (Intan Hestika), Danu Pahlawan Umang-Umang (Alfikalia), Lidia Berbagi Biskuit (Oktavia Pangaribuan), dan Rengginang untuk Kenduri (Juliasih Hizbar).