Sementara itu, Master Riki asal Pangandaran menuturkan temu Paksi yang diinisiasi oleh Satgas Pemberdayaan Direktorat Diklat Antikorupsi KPK ini membuka ruang “curhat” antarpenyuluh, bagaimana realitas yang dihadapi selama menyuluh di lapangan.
“Pertemuan ini menjadi forum untuk saling menguatkan dan mengingatkan bahwa Paksi adalah relawan sosial yang harus bekerja dengan ilmu dan hati. Berjuang sepanjang hayat,” tutur Master Riki.
Menyangkut Forum Paksi Kujang Bersatu Jawa Barat (KBJB), ia berharap semua anggota dapat berkontribusi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi selama ini. Perlunya ruang-ruang kolaborasi yang terus diperluas.
Senada dengan Master Riki, Master Firda Desriyani asal Purwakarta mengutarakan, menjadi penyuluh yang telah tersertifikasi adalah kepercayaan Tuhan, bahwa “Kita mampu menjalankannya,” katanya.
Sebagai Paksi jenjang pertama, ia menyadari belum bergerak luas, selain untuk diri sendiri dan sebatas di lingkup kerjanya. Dalam pertemuan itu, ia merasa tergugah dengan cerita-cerita Paksi lain dalam menyuluh, seperti sejumlah Paksi Cirebon yang patungan melakukan sosialisasi untuk kalangan anak-anak.
“Sebagai Paksi new comer tentu pengalaman-pengalaman rekan lain memberi gambaran dan semangat untuk kembali memulai gerakan antikorupsi. Seperti pesan Master Enin (panggilan akrab Ninin Evi Shaleha, Ketua Forum KBJB): niatkan ini jihad karena Allah subhanahu wata’ala ... jangan pernah takut dimutasikan karena kebenaran,” katanya.
Banyak Paksi menyampaikan rembuk-saran di acara tersebut, termasuk kepada KPK, salah satunya terkait dukungan perangkat sosialisasi.
Adapun Master Nanang Suryana asal Kabupaten Bogor dan Master Ryan Sudaryana asal Tasikmalaya merasa berkesan dari kegiatan temu Paksi sehingga bisa saling mengenal dan berbagi pengalaman menyuluh, kendala dan solusi yang dihadapi.
“Sayangnya waktu tanya jawab terbatas sehingga tidak semua inspektorat mendapatkan kesempatan,” ujar Master Ryan.
Master Oktavia Pangaribuan, Korwil VI Forum PAK KBJB, menyatakan sesi penguatan Paksi ini selain menjadi ajang reuni, yang biasanya hanya tegur-sapa di WhatsApp Group, kini bisa bertemu langsung.
“Pak Wawan (Wardiana, Deputi Dikmas KPK) menguatkan dan mengingatkan agar Paksi menjadi role model, aktif menyuarakan nilai integritas di media sosial, dan penggerak komnitas. Senang diingatkan kembali tentang peran ini,” tuturnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan penguatan tersebut, antara lain Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana, Inspektur Provinsi Jabar Eni Rohyani, dan Kasatgas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI Arif Nurcahyo. Selain itu, hadir juga inspektur-inpsektur kabupaten/kota di Jabar.[]