Master Mariyam bercerita dirinya mendapatkan banyak masukan dan pengetahuan baru saat mengikuti kelas penguatan penyuluh pekan lalu yang diadakan Direktorat Diklat Antikorupsi KPK.
Selama ini, menurutnya, penyuluh antikorupsi di Papua Selatan masih berjalan sendiri-sendiri. Selain itu, ia juga merasa tidak percaya diri ketika diminta menjadi narasumber. “Jangan-jangan materi saya tidak layak,” katanya kepada ACLC KPK, Selasa (30 Juli 2024) via telepon.
Bahkan, ia pernah mengontak rekan-rekan penyuluh dari luar daerahnya untuk meminta materi penyuluhan. Ternyata materi tersebut tidak jauh beda dengan yang dimilikinya.
“Sejak penguatan kemarin, saya menjadi lebih kuat dan percaya diri untuk menyuluh,” katanya.
Dalam waktu dekat, Ketua Forum Squad Ha Anim tersebut mengatakan, akan mengumpulkan para penyuluh se-Papua Selatan untuk berembug program kerja ke depan.
“Saya ingin fokus dengan sasaran ASN, dinas-dinas, dan lembaga pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi. Sudah ada beberapa kali kami diminta menjadi narasumber di perguruan tinggi,” katanya.
Ia mengatakan, dukungan Pemprov Papua Selatan cukup baik, bahkan pimpinannya mendorong agar para penyuluh antikorupsi rutin turun ke dinas-dinas.
Sebagai provinsi baru, Master Mariyam berupaya untuk memberikan penyadaran kepada ASN agar tidak korupsi. Meski di tingkat provinsi belum terjadi kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum, modus-modus penyelewengan anggaran itu tetap ada, salah satunya manipulasi uang perjalanan dinas. Saat ditemukan adanya kecurangan, sejauh ini masalah tersebut telah diselesaikan dengan pengembalian ke negara.
“Ini tantangan kami, kami usahakan maksimal mungkin untuk upayakan penyadaran hukum terkait antikorupsi. Jangan sampai muncul satu kasus di Papua Selatan,” tutur Master Mariyam bersemangat.
Sebelumnya kasus-kasus korupsi ada di tingkat kabupaten dan terjadi sebelum pembentukan Papua Selatan. Salah satu kasus yaitu, penyelewengan Dana Desa di Kabupaten Merauke. Dalam persidangan kasus ini, Master Mariyam hadir sebagai pemberi keterangan ahli.
Master Mariyam berharap KPK memberikan dukungan untuk para penyuluh antikorupsi di Papua Selatan, yaitu dengan penambahan personel. “Kapan ya ada rekrutmen lagi?” tanyanya.[]