KPK Apresiasi Paksi
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengapresiasi keberadaan penyuluh antikorupsi di Jatim. Ia mendorong agar baik pemprov maupun pemkab/pemkot begitu pula DPRD bisa bekerja sama dengan para penyuluh antikorupsi.
"Mereka sudah mendapatkan sertifikasi dari KPK. Mohon mereka dilibatkan oleh gubernur, bupati, wali kota. Kalau mereka dimanfaatkan, bisa membantu MCP (monitoring center for prevention) meningkat," katanya di hadapan para pejabat daerah.
Ia menambahkan: "Mereka tidak digaji. Mereka bekerja ikhlas sebagai pejuang antikorupsi. Kami berharap kepada pj kepala daerah di Jatim, supaya mereka melakukan penyuluhan, termasuk di desa-desa terkait dana desa," kata Tanak yang berharap Surabaya sebagai Kota Pahlawan Antikorupsi Sedunia.
Tanak menekan bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi itu sangat penting. Terjadinya korupsi itu karena tidak adanya integritas yang dimiliki seseorang. "Apa sih integritas? Integritas itu suatu sikap kepribadian, apa yang kita lakukan harus sesuai dengan etika agama, peraturan perundangan," kata Tanak.
Bus KPK telah keliling ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa dan Sumatera. Ke depan, KPK berharap bisa menjangkau seluruh negeri. Bus KPK didesain menarik dengan pembaruan perangkat TI untuk memudahkan masyarakat mengakses tentang edukasi antikorupsi.
Di setiap kegiatan Roadhsow Bus KPK, para penyuluh antikorupsi siap sedia membantu siapa saja yang mengunjungi. KPK juga membuka stan yang dilengkapi dengan perangkat sosial dan game.
Tanak menekan bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi itu sangat penting. Terjadinya korupsi itu karena tidak adanya integritas yang dimiliki seseorang. "Apa sih integritas? Integritas itu suatu sikap kepribadian, apa yang kita lakukan harus sesuai dengan etika agama, peraturan perundangan," kata Tanak.
Ia berharap anak-anak sekolah bisa mengunjungi bus KPK untuk menerima informasi tentang tindak pidana korupsi. Dengan begitu, mereka sejak dini telah tertanam tentang apa itu korupsi. "Kalau anak-anak sudah dikasih tahu bahwa korupsi itu perbuatan jahat, seperti mencontek, mereka akan terus mengingat apa pun perbuatan yang tidak baik adalah korupsi," ujar Tanak.
Ketua Jawa Timur Penyuluh Antikorupsi (JatimPAK) Badrul mengucapkan terima kasih kepada pimpinan KPK yang sudah memperkenalkan eksistensi penyuluh antikorupsi di hadapan seluruh kepala daerah se-Jatim.
"Pernyataan pimpinan sangat tegas bahwa Paksi itu tidak mendapatkan gaji dari KPK. Tapi, kompetensi kami sudah teruji oleh KPK, semangatnya sama antara KPK dan Paksi," kata Master Badrul, begitu sapaan karibnya di kalangan Paksi.
Dengan mengapresiasi keberadaan Paksi, kata Badrul, sekaligus menguatkan bahwa forum paksi bukanlah lembaga yang tidak bertanggung jawab atau hanya mencari-cari keuntungan.
"Kami murni melakukan edukasi antikorupsi. Karena sebelumnya sempat ada kendala bagi Paksi non-ASN yang disamakan dengan pihak-pihak tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia berharap ke depan pemda bisa berkolaborasi dengan para Paksi untuk berdiskusi tentang cara pengendalian gratifikasi atau strategi menaikkan MCP.[]