“Melihat itu saya tersenyum. Kenapa? Saya melihat rasa bangga dalam binar matanya saat memakai pin itu. Dia tidak risih walau aksesorinya enggak modis,” kata Rohana.
Justru, ia melihat sisi lain. Siswa itu menampakkan keberanian dan kebanggaan tersendiri. “Itu membuat saya terharu. Itulah hasil nyata yang saya dapatkan dari Roadsow Bus KPK di Jambi.”
Menurut Rohana, anak-anak sekolah diharapkan terus memperjuangkan antikorupsi pada komunitasnya meski dengan tindakan sederhana memakai pin “Berani Jujur Hebat.”
Seorang siswa yang memakai pin itu kepada Rohana menuturkan, kata “Berani Jujur Hebat” memiliki makna yang sangat dalam. “Kami benar-benar tergerak untuk mengampanyekannya…kami [juga] benar-benar membenci korupsi,” ujarnya.
Bahkan, siswa tersebut terinspirasi dengan stiker KPK “Hajar Serangan Fajar”dan berencana membuat desain stiker serupa yang bisa diterima di lingkup generasi Z dan akan menyebarkannya.
“Kami berharap langkah kecil ini dapat berdampak besar bagi sekitar,” ujar siswa tersebut kepada Rohana.
Harapan-harapan serupa juga disampaikan oleh Sanusi. Menurut dia, kegiatan sosialisasi antikorupsi itu mudah-mudahan membuat masyarakat makin paham tentang korupsi dan bahayanya.
Dalam bahasa lokal, ia menyebut, “Apo yang disukat lah tahu ukurannya – apa-apa yang menjadi tolok ukur korupsi, dengan adanya edukasi, kini akhirnya menjadi paham atau tahu.
Ia juga menambahkan, “Apo yang ditimbang lah tentu puli beratnyo” – apa saja bentuk-bentuk kejahatan korupsi, diketahui pula melalui edukasi.[]