Olivia meminta suaminya segera mengejar orang tersebut. Ia khawatir karena dokter Edmond memang sudah beberapa kali meminta untuk bertemu dengannya dan mencari tahu alamat rumahnya. Namun saat dikejar, Edmond sudah menghilang.
Rasa kaget Olivia bertambah lagi saat menemukan berlembar-lembar pecahan uang seratus ribuan, yang jika ditotal berjumlah Rp100 juta. Saking panik dan takutnya, uang tersebut sampai jatuh di lantai ruang tamu.
“Jangan pegang! Jangan pegang!” teriak Olivia mengingatkan suaminya untuk membiarkan uang tersebut tetap di lantai. Ia takut ini adalah jebakan dan ia tiba-tiba terjerat operasi tangkap tangan.
Sepanjang malam Olivia gelisah. Keesokan paginya, ia langsung menyerahkan uang tersebut dan melaporkan kejadian itu ke Kabid SDM di kantornya, Ivana. Setelah melapor, ia mencoba menghubungi dokter Edmond untuk mengembalikan uang tersebut.
"Saya bilang, 'dokter, mohon maaf, kita bisa bertemu sebentar?' Lalu beliau respons, 'Oh iya, boleh, sebentar sore'," lanjut Olivia.
Singkat cerita, Olivia berhasil bertemu dengan dokter Edmond. Ia ditemani oleh Ivana dan Tim Pencegahan Kecurangan Kantor Cabang. Di sana mereka langsung mengembalikan uang Rp100 juta tersebut sambil menjelaskan bahwa sebagai Duta BPJS Antigratifikasi, mereka tak bisa menerima uang atau bingkisan dari orang lain, baik internal, eksternal, maupun mitra BPJS Kesehatan. Pengalaman inilah yang membuat Olivia kemudian diganjar penghargaan oleh KPK di peringatan Hakordia 2022. (AMN)
“Saya sangat bangga dan berterima kasih. Saya harap integritas ini bisa kita pertahankan di mana saja kita bekerja. Integritas seperti ini, kalau di BPJS Kesehatan, sudah seperti DNA kami. DNA ini sudah mengalir. Jadi jangan sampai tergoda dengan pemberian gratifikasi, uang, makanan. Pokoknya kita tolak itu semua,” tutupnya.