AKSI / TAPAKSIAPI 2022 DIBUKA, GALANG SINERGI PARA PEJUANG ANTIKORUPSI
Rangkaian pertemuan akbar Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dan Ahli Pembangun Integritas (API) dimulai di Jakarta pada Kamis, 8 Desember 2022. Bertajuk Temu Aksi Paksi dan API atau TAPAKSIAPI, perkumpulan kali ini bukan sekadar anjangsana melainkan menyusun strategi para serdadu antikorupsi.
Ketua Panitia TAPAKSIAPI 2022, Hadi Gunawan Siahaan, dalam catatannya menyebutkan kegiatan kali ini diikuti lebih dari 200 orang Paksi dan API dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Dengan rompi birunya yang khas, mereka memadati ruang auditorium Gedung ACLC KPK, menebarkan atmosfer semangat pemberantasan korupsi.
"Tema TAPAKSIAPI tahun ini adalah 'sinergi bersama berantas korupsi'," kata Hadi.
TAPAKSIAPI ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang puncaknya akan digelar pada Jumat, 9 Desember 2022. Hadi mengatakan, jumlah Paksi yang hadir akan semakin banyak pada Apel Akbar TAPAKSIAPI pada Sabtu, 10 Desember 2022, di depan Gedung Merah Putih KPK.
"Akan ada 507 orang Paksi yang datang ke Jakarta untuk mengikuti apel nanti," kata Hadi.
Ini adalah tahun keempat sejak TAPAKSIAPI pertama kali diadakan pada 2019. Tahun ini, TAPAKSIAPI akan kembali menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi para Paksi dan API.
Dalam kegiatan ini, mereka akan mendapatkan berbagai penguatan kapasitas melalui sarasehan yang menyajikan paparan para ahli di bidangnya. Paksi juga mendapatkan kesempatan untuk mencoba dan mempelajari berbagai media penyuluhan yang menyenangkan, yaitu boardgames.
TAPAKSIAPI tahun ini menekankan "sinergi" sebagai tema intinya. Hadi mengatakan, melalui semangat sinergi ini diharapkan berbagai forum Paksi dan API dapat membentuk sebuah forum nasional dengan misi dan visi yang sama.
Sejauh ini sudah ada 41 forum dan 391 komunitas Paksi dan API yang tersebar di seluruh Indonesia. Hadi mengatakan, nantinya berbagai forum tidak lagi bergerak sendirian melainkan berada di satu barisan dalam forum nasional.
"Forum nasional akan menjadi sebuah sinergi dari seluruh forum daerah, yang bergerak menuju satu tujuan yang sama, yaitu Indonesia yang bebas dari korupsi," kata Hadi.
PAKSIAPI dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Sejak dibentuk skema sertifikasinya pada 2017, saat ini sudah ada lebih dari 2.600 Paksi dan 305 API dari Sabang sampai Merauke. Perkembangan sertifikasi Paksi API sangat pesat dan antusiasmenya luar biasa, seperti yang dipaparkan oleh Dian Novianthi, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK.
"Tahun 2022 ini saja, ada tambahan 812 orang Paksi dan 129 API," kata Dian dalam pembukaan TAPAKSIAPI.
Dilakukan secara pro bono, penyuluhan antikorupsi yang dilakukan Paksi dan API telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Wawan Wardiana, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, mengatakan itulah yang menjadi tujuan utama pembentukan skema Paksi dan Api, yaitu menyebarkan pemahaman integritas dan antikorupsi.
"Penindakan terhadap koruptor saja tidak akan efektif memberantas korupsi, butuh edukasi kepada masyarakat," kata Wawan dalam pembukaan TAPAKSIAPI.
"KPK hanya terdiri dari 1.600 orang, tidak akan mampu. Oleh sebab itu, keberadaan bapak ibu adalah bentuk konkret dari peran serta masyarakat dalam membangun Indonesia yang bebas dari korupsi," lanjut Wawan lagi.
Kampanye antikorupsi Paksi muncul dalam berbagai bentuk dan media. Catatan LSP KPK, ada 8.214 kegiatan penyuluhan dengan 3.970 media penyuluhan yang dilaporkan Paksi melalui aplikasi Aksesku Interaksi. Berbagai aksi tersebut telah dipaparkan kepada lebih dari 2 juta orang penerima manfaat.
"Kami mengajak, mari kita ke depan terus menggelorakan penyuluhan, memberikan manfaat kepada 20 juta atau bahkan 200 juta penduduk Indonesia," kata Dian.
Melalui TAPAKSIAPI kali ini, KPK sekaligus ingin kembali meneguhkan visi dan misi bersama para pejuang antikorupsi. Hadi mengajak Paksi dan API tetap meluruskan niat dalam setiap langkah.
"Mari kita camkan kembali, bahkan semua yang kita lakukan adalah untuk memberantas korupsi, dan juga untuk Indonesia," tegas Hadi.