AKSI / DI ROAD TO HAKORDIA, KOMPAK SUMUT AJAK POLISI JADI PENYULUH ANTIKORUPSI
"Respons mereka sangat baik. Bahkan sampai hari ini saya masih dijapri untuk dimintakan materi dan bertanya soal cara menjadi paksi," kata Ainun dalam perbincangan dengan ACLC.
Menurut Ainun, para polisi tersebut, terutama yang pernah menangani kasus tindak pidana korupsi, akan semakin mudah menjadi paksi. Pasalnya mereka memiliki pengalaman di bidang antikorupsi sehingga bisa mendaftar sertifikasi Paksi melalui jalur pengalaman.
"Kami katakan bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini bisa menjadi salah satu bukti penyuluhan secara tidak langsung," kata Ainun.
Selain antusias dalam penyuluhan yang dilakukan di Polda, para polisi juga ramai berdatangan ke booth KOMPAK Sumut pada kegiatan Road to Hakordia di Gedung Astaka, Medan.
"Booth kami paling ramai, didatangi polisi, mahasiswa, hingga pegawai inspektorat. Kami menyediakan ragam permainan seperti teka-teki silang dan boardgames," kata Ainun.
Terdapat sekitar 80 booth pameran pada kegiatan Road to Hakordia, diisi oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, kementerian, lembaga, BUMN dan BUMD. Jumlah pengunjung dalam kegiatan itu mencapai lebih dari 8.600 orang, ditutup dengan penampilan band Wali yang semakin menyemarakkan acara.
Mohammad Jhanattan, Fungsional Koordinasi Supervisi Madya KPK, mengatakan Paksi turut menyumbang pada kesuksesan Road to Hakordia di Sumut melalui sosialisasi dan kampanye antikorupsi yang mereka lakukan.
"Dengan Paksi, beberapa pekerjaan terbantu, Paksi telah menjadi agen perubahan dan teladan integritas dan antikorupsi di daerah masing-masing," kata Jhanattan.
"Harapannya semakin banyak lagi yang tergerak untuk menjadi Paksi, demi mewujudkan daerah dan Indonesia yang bersih dari korupsi," lanjut dia.
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, Brigjen Didik Agung Widjanarko, pada penutupan Road to Hakordia Sumut, menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Didik mendorong kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.
"Kami berharap nilai antikorupsi yang didapatkan di sini dapat dibawa ke daerah-daerah, agar gerakan antikorupsi lebih kuat dan memiliki andil besar dalam pemberantasan korupsi," kata Didik.