AKSI / PODCAST BICAK, CARA ASYIK PAKSI SAMPIT BINCANG ANTIKORUPSI
Podcast telah menjadi salah satu sarana digital terampuh dalam menyebarkan informasi dan edukasi. Hal ini disadari betul oleh Penyuluh Antikorupsi (Paksi) di Sampit, Kalimantan Tengah, yang membuat serial podcast untuk menyebarkan pemahaman mengenai korupsi.
Bertajuk BICAK atau Bincang-Bincang Antikorupsi, siniar ini hadir di laman Instagram penggagasnya, Hotmanuel Suniman Tampubolon, Paksi dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sampit. Dengan format bincang santai, BICAK yang diluncurkan pada Agustus 2022 membahas berbagai hal tentang antikorupsi yang banyak tidak dipahami masyarakat awam.
"Di podcast ini, setiap orang bebas bertanya tentang materi antikorupsi, dan setelah itu wajib mengajak orang lain untuk tidak korupsi. Sudah tiga edisi podcast BICAK yang kami lakukan," kata Hotmanuel dalam perbincangan dengan ACLC pekan ini.
Melalui BICAK, setiap orang bebas bertanya tentang materi antikorupsi. Hal-hal yang dibahas adalah 15 materi dasar antikorupsi, mulai dari faktor penyebab korupsi, dampak korupsi, hingga jenis-jenis korupsi. Dibahas juga mengenai gratifikasi yang banyak terjadi namun tidak disadari sebagai bagian dari korupsi.
Para narasumber dalam podcast adalah para Paksi, kepala KPPN Sampit, hingga hakim pengadilan negeri Sampit. Hotmanuel mengatakan podcast tersebut diterima dengan baik dan menjadi inovasi unggulan dalam penilaian dalam Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
"Melalui BICAK, kami berharap akan terbangun sikap antikorupsi buat semua orang, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi antikorupsi, dan terbentuk komunitas-komunitas antikorupsi," kata Hotmanuel.
Penyuluhan Kreatif di Media Digital
Hotmanuel sebagai penggagas LAPAK dan berbagai programnya mengakui bahwa media digital sangat efektif dalam menyuarakan nilai-nilai antikorupsi. Salah satu yang telah terbukti adalah BICAK.
Namun harus dipahami bahwa mengedukasi melalui media digital mesti menggunakan cara-cara yang kreatif sehingga dapat dinikmati semua orang. Selain itu, kata Hotmanuel, durasinya sebaiknya tidak terlalu panjang.
"Untuk durasi yang lebih panjang dan mendapatkan feedback langsung, penyuluhan tatap muka dan daring masih lebih baik," kata pria 39 tahun ini.
"Sehingga kesimpulan saya, penggunaan media digital (podcast) dan penyuluhan/sosialisasi tatap muka dan daring harus seimbang dalam menyebarkan paham antikorupsi," lanjut dia.
Untuk itu, dia menyarankan para Paksi lainnya juga menggunakan cara-cara kreatif di media digital agar bisa menjangkau semua orang. Metode ini juga akan menambah kompetensi dan kapabilitas Paksi di era modern.
Hotmanuel mendorong Paksi untuk tidak takut melaksanakan ide. Dia menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam mewujudkan ide tersebut, salah satunya dengan bergabung dengan komunitas.
"Nobody can be a super man, but we can build a super team. Mari bergabung dalam banyak komunitas, baik forum Paksi atau komunitas masyarakat. Di situ akan ditemui banyak masalah, jadikan masalah itu sumber ide solusi, bukan untuk dihindari," tutur Hotmanuel.