Cara Unik SMPN 1 Surakarta Jaga Kedisiplinan dengan 3 Alarm Khas

AKSI / CARA UNIK SMPN 1 SURAKARTA JAGA KEDISIPLINAN DENGAN 3 ALARM KHAS

22 APRIL 2022

Ada bunyi alarm yang khas jika kita bertandang ke SMPN 1 Surakarta, Jawa Tengah. Bukan hanya sekali, tapi tiga kali dalam sehari alarm itu meraung. Uniknya, setiap kali alarm berbunyi, para siswa langsung bergerak melakukan berbagai aksi kedisiplinan.

Jangan kaget, tiga alarm ini memang bertujuan agar siswa disiplin, mulai dari masalah kebersihan, ketertiban, dan kesehatan. Kepala Sekolah SMPN 1 Surakarta, Sutarmo, mengatakan rangkaian alarm itu mereka namakan "Albert Idaman Spensa".

"Albert Idaman Spensa adalah akronim dari 'Alarm Kebersihan, Ketertiban, dan Kesehatan untuk Lingkungan yang Indah dan Nyaman di SMPN 1 Surakarta'," kata Sutarmo dalam perbincangan dengan ACLC pekan ini.

Sutarmo menjelaskan, ketiga alarm tersebut berbunyi pada jam-jam tertentu. Alarm kebersihan biasanya dibunyikan ketika jam istirahat dengan bunyi seperti sirine pemadam. Jika alarm ini berbunyi, maka para siswa harus langsung memunguti sampah di sekelilingnya dan dibuang ke tempat sampah.

Alarm ketertiban berbunyi ketika jam pelajaran berlangsung, bunyinya seperti suara ambulans. Jika mendengarnya, para siswa di kelas langsung berdiri berhadapan, lalu memeriksa ketertiban kawannya.

"Para siswa mengamati kawannya dari ujung rambut sampai ujung kaki, apakah sudah sesuai dengan aturan sekolah. Jika ada yang tidak sesuai, maka diingatkan," kata Sutarmo.

Lalu yang ketiga adalah alarm kesehatan yang berbunyi pada sore hari seperti suara pengumuman di bandara. Jika alarm ini dibunyikan, siswa kembali berdiri dan dipimpin oleh guru melakukan peregangan otot leher, pinggang dan bahu. Relaksasi ini diperlukan setelah lelah seharian duduk belajar.

Sutarmo mengatakan ketiga alarm ini untuk mengajari anak-anak tentang kedisiplinan dan nilai gotong royong. Selain itu, alarm juga efektif mencegah pelanggaran-pelanggaran hukum dan aturan.

"Ini adalah salah satu upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang indah, tertib, dan sehat untuk seluruh warga di SMPN 1 Surakarta," kata Sutarmo lagi.

Dia menjelaskan, ide Albert Idaman Spensa muncul setelah para pendidik berembuk soal inovasi yang bisa dilakukan di sekolah dengan lebih dari 900 siswa itu. Akhirnya inovasi itu diujikan pada 2019, tepat sebelum pandemi COVID-19. Ide tersebut ternyata berhasil dan disambut antusias oleh para siswa.

Albert Idaman Spensa juga telah mencuri perhatian tim dari Direktorat Jejaring Pendidikan (Jardik) KPK yang menyambangi SMPN 1 Surakarta pada September 2019 lalu. Ketika itu, tim Jardik tengah melakukan Roadshow Bus KPK RI dan mendokumentasikan praktik baik di sekolah-sekolah Surakarta. Data kegiatan itu bisa diakses melalui jaga.id sebagai bagian dari laporan implementasi pendidikan antikorupsi.

Ramah Handoko, Spesialis Jardik di Satgas Insersi Pendidikan Antikorupsi, mengatakan SMPN 1 Surakarta telah melakukan implementasi pendidikan antikorupsi tanpa menggunakan teks antikorupsi. Karena sejatinya pendidikan antikorupsi adalah upaya membangun karakter dan budaya lingkungan atau daerah sekitar sekolah.

"Apa yang dilakukan SMPN 1 Surakarta melalui Albert Idaman Spensa adalah sebuah penanaman karakter baik ke peserta didik melalui habituasi yang akan berguna di keseharian mereka," kata Ramah.

"Konsep ini dapat ditiru, diadaptasi atau dikembangkan oleh sekolah-sekolah lain sehingga bisa menjawab kebutuhan dalam menyiapkan generasi mudanya agar apa yang dipelajari di sekolah dapat memberi manfaat besar bagi lingkungan dan daerah mereka," lanjut dia lagi.

Selain Albert Idaman Spensa, SMPN 1 Surakarta yang beralamat di Jl. MT Haryono 4 ini juga memiliki Kantin Kejujuran. Kantin itu tanpa pengawas, sehingga siswa bisa mengambil sendiri jajanannya dan membayar serta mengambil uang kembalian di tempat yang disediakan. Sutarmo mengatakan, kantin ini akan mendidik para siswa agar bertindak jujur.

"Kejujuran adalah dasar dari sebuah keberhasilan. Dengan berbuat jujur, kita akan semakin nyaman melakukan apapun. Jika ingin hidup dengan nyaman, maka jujurlah dalam kehidupan," ujar Sutarmo.

Video ulasan 3 Alarm SMPN 1 Surakarta bisa disaksikan di akun Youtube ACLC KPK.