AKSI / MELALUI ADPAKI, PARA DOSEN BERSATU MELAWAN KORUPSI
Pemberantasan korupsi tidak hanya pekerjaan KPK dan aparat penegak hukum, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat. Turut serta ambil bagian dalam misi mulia ini, para dosen berkumpul dan membentuk Asosiasi Dosen Pendidikan Antikorupsi Indonesia (ADPAKI).
Mengambil peran di sektor edukasi, para dosen di ADPAKI ingin memastikan pendidikan antikorupsi mengakar di diri mahasiswa. ADPAKI sendiri dideklarasikan pada 5 Juli 2021 oleh 16 orang dosen pengajar Pendidikan dan Budaya Antikorupsi (PBAK) di Perguruan Tinggi di Indonesia.
Ketua Umum ADPAKI, Yusuf Kurniadi, mengatakan perkumpulan tersebut akan menjadi wadah bagi para dosen Pendidikan Antikorupsi untuk bisa berhimpun, berekspresi, berkarya dan sama-sama berjuang memberantas korupsi.
"Pencegahan korupsi memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan serta integritas tinggi agar bisa berjalan dengan efektif. Dengan berdirinya ADPAKI, diharapkan akan bisa memenuhi kebutuhan tersebut dan sekaligus menjadi partner strategis dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia khususnya melalui pendidikan," kata dosen di Universitas Paramadina yang juga merupakan Penyuluh Antikorupsi (Paksi) ini.
Dibentuk di masa pandemi COVID-19, ADPAKI melakukan seluruh kegiatannya secara daring. ADPAKI rutin menggelar webinar untuk para dosen dan masyarakat umum mengenai pembelajaran antikorupsi di kampus-kampus. Webinar salah satunya bertujuan untuk menyegarkan kembali pengetahuan dosen tentang antikorupsi serta berbagi pengetahuan dan keterampilan antardosen.
Webinar terbaru digelar pada Sabtu lalu, 19 Maret 2022, mengambil tema "Kajian Materi Pendidikan Antikorupsi sebagai Mata Kuliah Mandiri". Dalam webinar tersebut, para dosen pengampu mata kuliah antikorupsi mendapatkan gambaran tentang implementasi Pendidikan Antikorupsi di berbagai kampus yang telah melaksanakan Pendidikan Antikorupsi secara mandiri. Rekaman webinar bisa disaksikan di akun Youtube ADPAKI di tautan ini.
Melalui berbagai kegiatan ADPAKI, Yusuf berharap dosen akan mampu menciptakan pendidikan antikorupsi yang baik. Dia menilai, dosen adalah ujung tombak keberhasilan pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan. Jika dosen memiliki integritas, maka akan menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa serta lingkungan sekitarnya.
Sasaran kegiatan ADPAKI bukan hanya dosen, tapi juga mahasiswa dan para pegawai di lingkungan universitas. Tujuannya agar nilai-nilai tersebar di seluruh kalangan kampus.
"Tujuan dari seluruh kegiatan tersebut adalah munculnya kesadaran kolektif, khususnya generasi muda dan civitas akademik di kampus dan lingkungan sekitarnya, akan pentingnya antikorupsi sebagai sikap dan cara hidup untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan sosial, beradab, serta bermartabat," kata Yusuf.
Anggota ADPAKI, Ida Sugiarti, mengaku menjadi dosen Pendidikan Antikorupsi memiliki tantangan tersendiri sehingga tidak hanya memerlukan pengetahuan tapi juga sikap. Selain mengajarkan nilai-nilai integritas, mereka juga harus menjadi teladan kepada para mahasiswa dan staf kampus.
Dengan teladan dosen, kata Ida, perilaku koruptif di kampus bisa diredam. Karena sejatinya tindakan koruptif bisa dilakukan siapa saja, tidak cuma pegawai negeri. Mahasiswa misalnya, tindakan koruptif yang bisa mereka lakukan adalah plagiasi tugas, titip absen, penggunaan dana BEM yang tidak sesuai, hingga meminta dana fiktif kepada orang tua.
"Cara menanganinya dengan aturan yang jelas, edukasi antikorupsi, dan pengawasan serta transparansi setiap kegiatan. Dosen juga harus memberikan role model bagi mahasiswa. Reward dan punishment juga dapat diberlakukan, bila perlu pelakunya sampai diberhentikan," kata Ida yang merupakan dosen mata kuliah PBAK di Poltekkes Tasikmalaya sekaligus Paksi ini.
ADPAKI masih terus membuka keanggotaan baru dan responsnya sangat luar biasa. Saat pembukaan akhir tahun lalu, ada sekitar 1.300-an yang mendaftar untuk menjadi anggota. Sejauh ini, anggota ADPAKI yang memenuhi syarat dan telah mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) sudah berjumlah sekitar 150 orang. Pertanyaan soal pendaftaran dan kegiatan ADPAKI bisa dilayangkan ke email adpakindonesia@gmail.com.