Urat takut sepertinya sudah hilang dari diri Fariza Novita. Penyuluh Antikorupsi (Paksi) dari Lampung ini sudah kebal diancam dan diteror. Dia sering diincar karena menyuarakan semangat antikorupsi dan melaporkan para terduga korupsi.
"Saya pernah diancam pihak yang saya laporkan. Di lapangan juga sering diancam dan diteror, lewat telepon atau WA. Namun saya tidak patah semangat apalagi takut, karena saya yakin Allah akan melindungi saya," kata perempuan 34 tahun ini kepada ACLC, Kamis (10/3)
Sudah bertugas sebagai Paksi selama 6 bulan, Fariza giat melakukan kampanye antikorupsi. Dimulai dari keluarganya, teman-teman, lalu masyarakat. Dia mengajarkan nilai-nilai integritas di manapun, termasuk di media sosial dengan poster-poster pengetahuan soal bahaya korupsi.
Ternyata tidak semua orang suka dengan kebenaran yang dibawanya. Fariza kerap dimusuhi oleh mereka yang gerah dengan nilai-nilai antikorupsi. Dia kerap dicemooh oleh teman-temannya sendiri dengan julukan “orang yang gak butuh duit” atau "sok bersih". Lantaran khawatir keselamatan Fariza, suaminya sempat meminta istrinya itu tidak lagi melanjutkan aksinya. Tapi niat Fariza sudah bulat, pantang mundur barang selangkah.
"Saya berikan pengertian kepada suami saya, bahwa segala sesuatu yang terjadi kepada saya sudah diatur oleh Allah. Kita tidak usah takut dengan penilaian orang, karena kita tidak perlu itu. Saya tidak lantas padam, justru dengan hinaan itu, saya tambah semangat," kata Fariza.