Selain itu, yang juga perlu diperhatikan dalam membuat karya seni adalah nilai-nilai etik, estetik, dan edukatif. "Pornografi, misalnya, itu bukan kesenian karena tidak ada nilai etiknya," lanjut Iman.
Lagu dan tontonan yang baik akan memberikan dampak baik pada anak. Namun Wawan dan Iman mengakui bahwa tontonan bagi anak-anak masih sedikit saat ini. Anak-anak Indonesia sekarang malah menggandrungi hal-hal tidak mendidik yang ramai dibagikan di media sosial.
Alangkah baiknya jika ada konten-konten edukasi yang bisa mengisi hari-hari mereka. "Saya berharap KPK bisa mengatur agar lagu-lagu pendidikan seperti ini (Si Kumbi dll) bisa viral," kata Wawan.
Menurut Iman, dalam menghasilkan kesenian, anak-anak seakan dinomorduakan, padahal merekalah yang akan jadi pemimpin penerus bangsa di masa depan. "Kita mungkin abai pada anak-anak. Jangankan lagu anak, teater dan film untuk anak justru paling sedikit. Ini kritikan kepada diri saya sendiri juga sebagai seniman," kata Iman.
"Ada kritikan yang lebih besar, jangan-jangan Indonesia tidak terlalu concern kepada anak-anak, bukan hanya seni. Seakan-akan rasa hormat itu hanya untuk orang dewasa. Padahal tidak, strategi untuk meletakkan anak-anak agar lebih terhormat itu juga penting," lanjut dia lagi.
—-
Silakan download lagu-lagu untuk menumbuhkan kejujuran anak di sini dan di sini. Untuk menyaksikan tayangan musikal Si Kumbi Anak Jujur bisa melalui tautan ini.