Belajar Antikorupsi Melalui Cerita Anak

AKSI / BELAJAR ANTIKORUPSI MELALUI CERITA ANAK

02 DESEMBER 2021

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi di Indonesia mencanangkan tiga strategi yaitu, strategi penindakan yang dapat membuat orang takut atau jera untuk melakukan korupsi, strategi pencegahan yang mana celah korupsi dapat ditutup atau diminimalisir, dan yang terakhir strategi pendidikan yang mana strategi ini membuat seseorang tidak mau dan tidak memiliki niat untuk melakukan korupsi.

Pendidikan Antikorupsi merupakan strategi penting yang harus dilakukan sebab pendidikan merupakan ujung tombak dalam mencegah maraknya praktik korupsi. Melihat pentingnya pendidikan antikorupsi tersebut seorang Penyuluh Antikorupsi, Master Intan Hestika Dhesi Ariani dalam penyuluhannya mengajak para tenaga pendidik untuk membuat cerita anak yang memuat sembilan nilai karakter antikorupsi.

Kegiatan penyuluhan antikorupsi tersebut diselenggarakan pada 4 Mei 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting dengan puluhan tenaga pendidik sebagai pesertanya. Dalam paparannya, Master Intan menekankan bahwa “Guru harus mampu menyiapkan media pembelajaran antikorupsi yang juga mengangkat kearifan lokal salah satu caranya ialah melalui cerita anak, dari cerita anak inilah diharapkan terbentuknya karakter anak yang memiliki jiwa antikorupsi.”

Pendidikan antikorupsi disesuaikan dengan kebutuhan jenjang pendidikan anak agar materi yang disampaikan dapat diterima. Selain itu pendidikan antikorupsi sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.