MULAI pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas harus menanamkan ajaran integritas dan antikorupsi demi terbentuknya “Sekolah Berintegritas”.
Dalam
materi pembelajaran ACLC KPK, sekolah berintegritas diartikan sebagai pendekatan untuk mendorong terciptanya pendidikan atau sekolah yang berintegritas dengan menerapkan prinsip sesuai dengan
good governance. Yaitu, partisipatif, transparansi, dan akuntabel sehingga dapat membantu memberantas tindak pidana korupsi di sekolah.
Sekolah berintegritas dapat mendukung lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk menginternalisasi
nilai-nilai antikorupsi kepada seluruh warga sekolah. Tujuannya, meningkatkan kepercayaan publik dan akuntabilitas sekolah.
Jaga Sekolahku merupakan media pembelajaran antikorupsi berupa
board game atau permainan papan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga sekolah tentang bagaimana cara membangun tata kelola sekolah berintegritas.
Peran pemain dan komponen permainan
Dalam permainan papan ini para pemain akan berperan sebagai stakeholder sebuah sekolah yang bahu-membahu membangun tata sekolah berintegritas.
Ketika bermain, pemain harus berhati-hati dengan oknum yang dapat merusak tata kelola. Komponen permainannya terdiri dari: Kartu Tata Kelola, Kartu Integritas, Kartu Oknum, dan Kartu Harapan.
Persiapan Permainan
- Gabungkan Kartu Tata Kelola dan Kartu Integritas menjadi satu tumpukan, kocok, dan bagikan pada setiap pemain dengan aturannya: untuk 3 pemain mendapatkan masing-masing 5 kartu, untuk 4 pemain mendapatkan 4 kartu, dan 5 pemain mendapatkan 3 kartu. Selanjutnya, bagi gabungan kartu tersebut menjadi dua tumpukan di tengah pemain.
- Setelah itu, masukkan Kartu Oknum angka 6 dan 10 ke masing-masing tumpukan kartu. Lalu, kocok dua tumpukan kartu tersebut atau sampai semua kartu tercampur. Dalam posisi tertutup, taruh kartu di bagian tengah kembali. Tidak lupa, taruh Kartu Oknum angka 16 di bagian paling bawah masing-masing kartu tumpukan.
- Selanjutnya, Kocok dua Kartu Harapan dan buka di tengah area permainan. Kemudian, simpan sisanya dalam posisi tertutup di area permainan atau di samping dua kartu tumpukan. Berikutnya, tentukan pemain pertama.
Cara Bermain
Di awal permainan, pastikan selalu ada dua Kartu Harapan yang terbuka. Apabila kurang, buka kembali Kartu Harapan baru yang ditaruh di tengah permainan.
Pada gilirannya, setiap pemain wajib melakukan “Kontribusi, Kolaborasi, dan Kontemplasi”.
Kontribusi. Pemain bisa berkontribusi dengan memainkan satu sampai tiga kartu tata kelola yang dimiliki untuk memenuhi Kartu Harapan. Setiap Kartu Harapan biasanya memiliki warna dan jumlah yang berbeda. Nah, pemain bisa memainkan kartunya sesuai dengan syarat warna yang ada pada Kartu Harapan dengan memainkan kartu “lebih besar” atau “sama” dengan kartu sebelumnya.
Kolaborasi. Pemain dapat menukar seluruh kartu yang dimilikinya dengan seluruh kartu milik pemain lain. Namun, sebelum menukar kartunya, pemain bisa bertanya, “apakah pemain lain memiliki kartu dengan warna tertentu”. Setelah menukar kartu, pemain harus berkontribusi menyelesaikan Kartu Harapan dengan memainkan satu sampai tiga Kartu Tata Kelola.
Kontemplasi. Pemain bisa menukar kartu yang dipegangnya dengan tumpukan kartu yang ada di Tata Kelola dan taruh kartunya di bagian paling kanan tumpukan kartu. Kemudian, ambil satu kartu dari masing-masing tumpukan Kartu Tata Kelola atau sebanyak kartu yang disimpan. Setelah menukar kartu, giliran pemain pun selesai.
Pemain yang memainkan kartu dalam aksinya harus mengambil Kartu Tata Kelola dari tumpukan pada akhir gilirannya sehingga jumlah kartu di tangan kembali ke jumlah awal. Kemudian, pemain memeriksa apakah ada Kartu Harapan yang lengkap atau gagal karena Kartu Oknum. Biasanya, Kartu Harapan yang sukses akan menjadi poin positif, sedangkan Kartu Harapan yang gagal akan menjadi poin negatif.
Selanjutnya, kartu Harapan yang telah lengkap atau gagal, lalu dikeluarkan dari arena permainan. Apabila pemain mendapatkan Kartu Oknum, maka pemain diminta untuk memeriksa Kartu Harapan yang tersedia. Jika angka pada Kartu Tata Kelola sama atau lebih kecil dari Kartu Oknum, maka Oknum berhasil masuk dan menggagalkan Kartu Harapan. Kartu Harapan tersebut kemudian dikeluarkan dari permainan.
Jika angka pada Kartu Oknum lebih kecil daripada Kartu Tata Kelola, maka Oknum gagal masuk ke Kartu Harapan dan Kartu Oknum disimpan ke tumpukan kartu yang tersisa. Ketika salah satu tumpukan Kartu Tata Kelola habis, kocok tumpukan kartu sisa dan bentuk menjadi satu tumpukan baru. Permainan berakhir apabila Kartu Harapan kurang dari dua. Setelah selesai, hitung jumlah poin pada Kartu Harapan yang sukses dikurangi jumlah poin pada Kartu Harapan yang gagal.
Hasil dari permainan merupakan hasil akhir yang didapat oleh para pemain. Untuk keterangan lebih lengkap, bisa dilihat pada lembar cara bermain
board game “Jaga Sekolahku” atau menontonnya di
YouTube ACLC KPK.
Jika ingin mengunduh, bisa langsung klik
di sini. Terkait materi lebih lanjut tentang
integritas, #KawanAksi bisa mengakses artikel atau materi di situsweb ACLC KPK. Yuk, berantas korupsi di sekolah bersama ACLC KPK!*