7. Tambalan di Kemeja Mohammad Natsir
Seorang menteri yang juga tokoh ternama di dunia internasional mengenakan kemeja bertambal? Jika hal itu diungkapkan pada saat ini, mungkin tak ada yang akan percaya. Namun, dulu sosok seperti itu nyata adanya. Dialah Mohammad Natsir, tokoh besar yang berkali-kali menjadi menteri dan sempat pula menjabat perdana menteri Indonesia.
George McTurnan Kahin, guru besar Universitas Cornell, Amerika Serikat, terhenyak kala bertemu M. Natsir untuk kali pertama pada 1946. Ketika itu, Natsir adalah Menteri Penerangan RI. “Ia memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun,” terang Kahin seperti tertulis dalam buku Natsir: 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan.
Ternyata Natsir hanya memiliki dua stel kemeja kerja yang sudah tidak begitu bagus. Natsir tak malu menjahit kemejanya itu bila robek. Hal itu sampai membuat para pegawai Kementerian Penerangan mengumpulkan uang untuk membelikan Natsir baju agar terlihat seperti menteri sungguhan.
“Mobil itu bukan milik kita. Lagi pula, yang ada masih cukup. Cukupkan yang ada. Jangan cari yang tiada. Pandai-pandailah mensyukuri nikmat.”
Demikianlah jawaban Mohammad Natsir atas pertanyaan putrinya, Lies, ketika mereka diberi sebuah mobil dari tamunya, pemimpin Fraksi Masyumi ketika itu. Padahal, itu mobil buatan Amerika Serikat yang tergolong mewah. Natsir pantang menerima pemberian seseorang yang lantas akan menjadi beban dalam menjalankan amanah.
Natsir memang lebih suka memenuhi kebutuhan hidup dengan perjuangannya sendiri. Bertahun-tahun, Natsir tak malu nenumpang di paviliun rumah Prawoto Mangkusasmito. Dia pun sempat menumpang di rumah H. Agus Salim. Baru pada 1946, pemerintah memberikan rumah dinas kepadanya.
-------------
Kisah para tokoh bangsa yang membanggakan ini layak kita pelajari dan teladani di keseharian. Jabatan dan nama besar yang mereka miliki tidak lantas membuat silap mata untuk melakukan korupsi.
Kisah-kisah teladan berintegritas tokoh bangsa ini disadur dari buku "Orange Juice: Belajar Integritas kepada Tokoh Bangsa". Teladan para tokoh bangsa lainnya juga bisa dibaca di buku tersebut yang yang bisa diunduh gratis di situs ACLC.