1. Specific
Sesuai artinya, maka kata pertama ini menekankan pentingnya menetapkan target yang spesifik. Hindari target yang terlalu umum atau kurang mendetail. Target tidak boleh ambigu, harus jelas. dan dipaparkan dengan bahasa yang lugas.
Misalnya tetapkan target seperti ini: "Menerapkan layanan publik berintegritas di 8 Kantor Kecamatan Jakarta Pusat dalam 8 bulan". Target tersebut jelas dan terarah, memiliki cakupan dan waktu yang detail juga. Hindari menggunakan target yang terlalu bias, luas, dan multitafsir, seperti “Tingkatkan layanan publik berintegritas setiap hari".
Untuk menetapkan tujuan yang spesifik, kita juga harus menyampaikan kepada tim yang terlibat mengenai harapan dan keinginan dengan detail. Mengapa hal ini penting, siapa yang akan terlibat, di mana akan dijalankan, dan atribut apa saja yang krusial.
Setidaknya pertanyaan 5W ini harus terjawab saat rencana aksi dijalankan:
- What: Apa yang ingin dicapai?
Misalnya: Peningkatan layanan publik yang berintegritas di 8 Kecamatan dalam waktu 8 bulan.
- Why: Mengapa harus dicapai?
Misalnya: Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, mencegah tindak pidana korupsi, dan meningkatkan kinerja serta prestasi ASN.
- Who: Siapa yang terlibat?
Misalnya: Seluruh Penyuluh Antikorupsi (Paksi) atau ASN di Kecamatan.
-Where: Di mana target akan dicapai?
Misalnya: 8 Kecamatan di wilayah A.
- Which: Identifikasi persyaratan untuk mencapai target dan kendala yang menghalagi tercapainya target.
Misalnya: Persyaratan untuk mencapai target adalah semakin cepatnya pengurusan dokumen, tidak adanya lagi gratifikasi dll. Kendala misalnya, peraturan birokrasi yang berbelit-belit sehingga harus dipangkas.